|

segugus puisi "cinta" MARSLI N.O
MENCARI NUR Kembali sukmaku terseok-seok melewati rumah demi rumah bernama kenangan ketika di luar malam tak berbintang
Ah, betapa Nama dan jasad yang pernah kukenal kini telah berubah menjadi igauan
tetapi di rambutmu tak sempat kuselitkan kembang.
3.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (2) Ke mana akan kucari lagi dikau? tanya rawan yang tak habis kuucap. Dan alangkah sunyinya menatap langit yang biru tetapi kosong
Aku kembali terkenangkan sajak-sajak cinta dan kasmaran yang berkali-kali hanya mencumbui angin.
Terimalah cintaku ini, kata air mata kepada nasib yang bertepok tangan sebelah.
Aduhai, kusebut juga namamu beratus kali!
11.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (3) Berkali-kali kuseru namamu Dan di dalam mimpiku kulihat matahari yang membeku membacakan hikayat cinta
Di luar malam tak berbintang, kata rawan kepada sahabatnya bernama sunyi.
Ketika hatiku yang terseok-seok sendirian melewati rumah demi rumah bernama kenangan.
9.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (4) Siapa namamu? Tanya kasmaran kepada rawan yang sedang terbata-bata mencari sahabat karibnya bernama sunyi
Memang pernah kukenal sebuah nama, katanya dengan suara gementar
Dan berbalam-balam hutan yang pernah dia lewati kembali menjelma di dalam ingatan.
9.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (5) Berkali-kali kusebut lagi namamu, kata rawan yang membara di dalam hatiku dan di tengah malam yang terasa kosong kenangku telah berubah menjadi sebuah perahu
Inginkah kau bercinta lagi? Tanya kasmaran kepada hatiku yang sepi
Dan suaraku yang serak perlahan-perlahan menggumamkan tembang
Nur, ke mana akan Kucari lagi dikau!
12.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (6) Aku tak bisa tidur, kata kenang kepada malam yang sedang bercanda dengan gelap di luar kamar dan jam berbisik dengan detiknya perlahan-lahan ke kupingku
Di pojok kamar, rindu yang menggigil sendirian merangkul sepi sambil berjuta kali menyebut sebuah nama
dan di dalam album tak juga kutemui wajahmu
seperti bayang yang seketika melintas
19.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (7) Kubaca lagi riwayat masa rawanmu, aduhai kenangku di tengah alam yang terasa kosong
Sambil jasadku berkali-kali menggeliat Kerana mahu meredakan sebahagian rasa nyeri di dalam batinnya
Tak ada sesiapa di sampingku Ketika jari jemariku yang terketar-ketar Sedang terkial-kial cuba menuliskan sebuah nama Yang selalu berubah menjadi aksara ganjil.
19.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (8) Sudahkah kau temui dia? Tanya album kepada jari jemariku yang terketar-ketar di setiap muka halamannya
Aku masih mencari Dari mana datangnya bau yang teramat harum itu
Dan rawanku yang terseok-seok perlahan-lahan melepaskan keluh kerana tak mampu melenyapkan rasa rindu yang sarat di dalam batinnya
20.3.2000 Marsli N.O
MENCARI NUR (9) Terlalu panjang rawanku mengeluh tetapi entah kenapa hatiku menjadi terlalu berat untuk meninggalkannya berterusan bersendirian di pojok kamar
Jasadku yang sedikit berensot Bergerak perlahan-lahan mencari matahari Walaupun pagi masih berkabut
Semalam aku mimpikan seseorang, katanya Dan dari rengkungnya kulihat ada rindu yang mengapung di tengah langit yang kosong
20.3.2000 Marsli N.O
KEMBALI

|
|