|

Puisi MARSLI N.O
DUKA SEJARAH
ingin sesekali aku bersunyi dari semua kecemasan yang bukan menjadi milikku
ketika di tengah peta aku sendirian terkial-kial mencari jejak dan jutaan nama
yang pernah kuhafal tetapi kini telah berubah menjadi simpang dan siur ketika kembali cuba kubaca tetapi segalanya semakin menjadi tak keruan di dalam ingatan
berbaur dengan bau mayat dan darah yang melimpah semakin membasahi kelopak mata
dan di dalam tidur aku tak mampu menjauhkan segala igau
betapa dunia telah berubah menjadi sebuah negeri yang teramat bising dan ngeri
ketika hati mereka yang membusuk selalu berteriak meminta korban
dan tanah-tanah lindap bernama perkuburan juga semakin memberontak untuk menerima jasad demi jasad yang sudah tak keruan bentuk dan wajahnya sehingga tak mungkin dikenal siapa pemiliknya
aku tak tahu untuk apa semua pertengkaran dan pembunuhan
di tengah ini abad yang semakin mengenal tamadun
atau manusia telah menyunglap dirinya menjadi mesin pembunuh hanya untuk seinci tanah dan kebongkakan yang dibungkus cermat dengan bahasa diplomasi
dan di bawah meja senjata dituding kembali atas nama kepercayaan serta kemerdekaan
sehingga di tubuhku semakin sarat ditimbuni korban
aku tak tahu
untuk apa segala duka yang diucap
dan bahasa diplomasi yang selalu hangat dipertontonkan dengan jabat tangan serta ditayangkan di layar-layar lebar angkasa betapa manusia terlalu bijak ketimbang haiwan
dan di internet selalu berkumandang ucapan salam
ingin sekali aku bersunyi dari semua kecemasan yang bukan menjadi milikku
tetapi betapa hati mereka yang semakin membusuk selalu berteriak dan meminta korban
ketika aku terseok-seok sendirian di tengah peta yang kumal serta kuyup dibasahi darah
kembali bertanya entah untuk apa
dan dunia yang kuinjak bagaikan telah berubah menjadi sebuah medan para algojo
mempamerkan bakat serta kepintaran
aku tak tahu entah untuk apa
dan jika kau kembali bertanya di tengah dukaku ini aku tak mampu memberikan jawapan
kerana segalanya telah menjadi lindap dan berkelejat bersama bayang yang terlalu menakutkan untuk suatu kepastian yang selalu terombang dan terambing
di antara kata
dan kepercayaan yang dibenamkan
dengan desing bom atau pekik mortar!
Kuantan Disember 23, 2000
KEMBALI

|
|