Ayat-ayat 
            Cinta
          Sebuah novel pembangun jiwa! begitulah kira-kira image novel ini di 
          mata para pembacanya. Mahakarya El-Shirazy ini kini bahkan telah dilayarlebarkan 
          dan mulai ditayangkan di bioskop-bioskop di tanah air mulai pertengahan 
          Februari 2008 kemarin. Apa sebenarnya pesan yang dapat kita ambil di 
          balik novel ini?
          Secara tak sengaja saya mendapatkan novel ini ketika menelurusi sebuah 
          situs upload favorit saya. yang pertama menarik perhatian saya adalah 
          judulnya, "ayat-ayat cinta". :) sebelumnya saya belum pernah mengenal 
          frase ini, hehe... maklum kurang gaul, tanpa pikir panjang langsung 
          ta unduh aja ni novel. pas iseng mbaca, eh ko ga bisa berhenti. memang 
          alur ceritanya membawa kita seakan menjadi tokoh utama dari cerita ini. 
          sudut pandang penulis [point of view] sebagai "aku" 
          sangat tepat sekali. Sebenarnya apa sich pesan moral atau amanat yg 
          hendak disampaikan si pengarang? saya menangkap ada beberapa point-point 
          menarik di sini.
          
          Pertama, Tokoh Aku, yg bernama Fahri memiliki sebuah kepribadian 
          yg mungkin jarang kita temukan sekarang ini, sosok yang sederhana, ulet, 
          berdisiplin, sensitif terhadap lingkungan sekitar, cerdas, jujur, serta 
          berani memperjuangkan apa yg ia yakini, meski di pandang dari kacamata 
          lain, keberanian dan perjuangannya tidaklah tepat. Mengapa saya katakan 
          demikian? kita lihat betapa kuat argumen yg ia kemukakan saat membela 
          3 orang turis Amerika yg kepanasan di dalam Metro. ia berargumen tentang 
          Ahlu Dzimmah dan keharusan membayar Jizyah bagi tamu 
          [non muslim] yg memasuki negara Islam. sekarang saya tanya pada anda, 
          apakah Mesir itu negara Islam? atau hanya penduduknya saja yang mayoritas 
          mengaku beragama Islam? Bagaimanakah seharusnya sistem pemerintahannya 
          kalau memang Mesir itu negara Islam? Mengapa banyak para ulama Mesir 
          dalam buku-bukunya yang justru mengutuk pemerintahan Mesir? Seperti 
          kita ketahui bahwa ternyata sistem pemerintahan Mesir adalah Republik 
          yg dipimpin oleh seorang Presiden dan memiliki undang-undang sendiri 
          bukan undang-undang Allah/Al-Qur'an. jadi, bagaimana bisa mengatakan 
          kalau seorang dzimmi mendapat perlindungan dari Allah, Rasul dan kaum 
          muslimin jika aturan yang berlaku bukanlah aturan Allah, melainkan hanya 
          sebagian kecil saja yang mereka kutip dan itupun hanya point2 yg mereka 
          anggap menguntungkan dan mudah saja, selebihnya adalah pemikiran mereka 
          sendiri. Wallahu'alam.
          
          Kedua,