HOME

LEARNING STYLES

LS-1: David A. Kolb / LS-2: Visual Auditori Kinestetik / LS-3: Global dan Analitik  / LS-4: Gregorc

Arsip: e-BinaAnak <subscribe-i-kan-binaanak@xc.org>

GAYA BELAJAR MENURUT GREGORC

                     

    Teori dan Model yang dihasilkan oleh para ahli mengenai Gaya

   Belajar memang sangat beragam. Dalam bukunya, "Cara Mereka

   Belajar", Cynthia Ulrich Tobias menjelaskan bahwa ada empat gaya

   atau cara belajar anak. Dia mendasarkan pokok pikirannya itu dari

   hasil riset Dr. Anthony F. Gregorc. Model yang dikembangkannya

   memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai bagaimana pikiran

   kita MENERIMA dan MENGGUNAKAN informasi.

 

A. Menurut Dr. Gregorc, ada dua hal penting yang perlu diketahui

   tentang bagaimanakah anak menangkap pelajaran. Dia membagi fungsi

   otak dalam dua macam, pertama PERSEPSI, yaitu cara kita menerima

   informasi, kedua PENGATURAN, yaitu cara menggunakan informasi yang

   kita persepsikan.

 

   1. PERSEPSI

      Persepsi adalah cara kita menerima informasi atau menangkap

      sesuatu hal, secara pribadi atau individu. Persepsi-persepsi ini

      membentuk apa yang kita pikirkan, mendefinisikan apa yang

      penting bagi kita, dan selanjutnya juga akan menentukan

      bagaimana kita mengambil keputusan. Menurut Gregorc, persepsi

      yang dimiliki setiap pikiran/pribadi ada dua macam, yaitu

      Persepsi Konkret dan Persepsi Abstrak.

 

      a. PERSEPSI KONGKRET/NYATA

         Persepsi Kongkret membuat anak lebih cepat menangkap

         informasi yang nyata dan jelas, secara langsung melalui

         kelima indranya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba,

         perasa, dan pendengaran. Anak tidak mencari arti yang

         tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau konsep.

         Kunci ungkapannya: "Sesuatu adalah seperti apa adanya."

 

      b. PERSEPSI ABSTRAK/KASAT MATA

         Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam

         menangkap sesuatu yang abstrak/kasat mata, dan mengerti atau

         percaya apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu

         anak menggunakan persepsi abstrak ini, mereka menggunakan

         kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasinya. Kunci

         ungkapannya: "Sesuatu tidaklah selalu seperti apa yang

         terlihat."

 

      Meskipun setiap anak menggunakan Persepsi Konkret dan Persepsi

      Abstrak setiap harinya, namun ada kecenderungan seseorang merasa

      lebih mampu dalam menggunakan yang satu dibanding yang lainnya.

 

   2. PENGATURAN

      Setelah anak menerima informasi yang masuk, maka anak akan

      mengatur dan menggunakan informasi yang dipersepsikan tersebut.

      Menurut Gregorc, kedua kemampuan anak untuk mengatur persepsi

      adalah sekuensial (teratur, menurut suatu aturan bertahap) dan

      random (acak, yang mana saja).

 

      a. SEKUENSIAL/BERURUTAN

         Metode pengaturan sekuensial membiarkan pikiran anak

         mengatur informasi secara berurutan, linear atau setapak

         demi setapak. Anak yang bertipe berurutan biasanya menyukai

         metode belajar satu demi satu secara berurutan. Orang-orang

         yang memiliki kemampuan pengaturan sekuensial yang kuat

         mungkin lebih suka mempunyai suatu rencana dan mengikutinya

         daripada bertumpu kepada dorongan-dorongan hati. Kunci

         ungkapannya: "Ikutilah langkah-langkah tersebut."

 

      b. RANDOM/ACAK

         Pengaturan acak membuat pikiran kita mengatur informasi

         dalam potongan-potongan dan tanpa rangkaian tertentu, seperti

         memulai di tengah-tengah atau memulai di akhir bagian dan

         kembali kepermulaan. Anak yang bertipe acak biasanya lebih

         menyukai cara belajar yang spontan, tidak harus berurutan.

         Seolah-olah mereka tidak mempunyai suatu rencana tertentu.

         Kunci ungkapannya: "Lakukan saja!"

 

B. Berdasarkan konsep ini Cyntia Ulrich Tobias menyusun empat gaya

   belajar, agar orangtua dan guru lebih dapat memahami cara anak

   dalam belajar. Setiap anak sebenarnya memiliki kemampuan untuk

   menggunakan tipe yang lain namun biasanya anak mempunyai tipe yang

   dominan. Empat tipe kombinasi yang dominan tersebut adalah:

 

   1. SEKUENSIAL KONGKRET (Kongkret Berurutan)

      Anak yang bertipe Kongkret Berurutan biasanya mengalami

      kesulitan apabila diminta untuk menangkap suatu pelajaran yang

      bersifat abstrak dan yang memerlukan daya imajinasi yang kuat.

      Ia cenderung menangkap pelajaran yang dopresentasikan secara

      verbal dan yang dapat ia lihat. Dengan kata lain, ia membutuhkan

      banyak contoh atau peragaan dan semua ini disajikan dalam bentuk

      yang sistematis dan berurutan.

 

      Anak ini tidak bisa diburu-buru untuk menyelesaikan tugasnya,

      karena dia harus benar-benar memahami informasi yang diterimanya

      satu demi satu. Ini tidak berarti bahwa ia lebih lamban daripada

      anak yang lain. Ketertarikannya terhadap kerapian, membuat dia

      sukar menerima beberapa informasi yang datang bersamaan. Istilah

      kunci baginya adalah SATU DEMI SATU dan NYATA.

 

   2. SEKUENSIAL ABSTRAK (Abstrak Berurutan)

      Anak yang bertipe Abstrak Berurutan dilengkapi Tuhan dengan

      kemampuan penalaran yang tinggi. Anak ini cenderung kritis dan

      analitis karena dia memiliki daya imajinasi yang kuat. Pada

      umumnya ia menangkap pelajaran atau informasi secara abstrak dan

      tidak memerlukan peragaan yang kongkret. Biasanya ia bersifat

      pendiam dan menyendiri karena ia sibuk berpikir dan menganalisa.

      Ia pun lebih menyukai pelajaran atau informasi yang disajikan

      secara sistematis. Istilah kunci baginya adalah SATU DEMI SATU

      dan IMAJINATIF.

 

   3. RANDOM ABSTRAK (Abstrak Acak)

      Anak yang bertipe Abstrak Acak, pelajaran yang disajikan secara

      berurutan atau sistematis tidaklah menarik. Cara belajar anak

      model ini tidak teratur dan penjadwalan sangat menyiksa dirinya.

      Ia tidak terbiasa terpaku oleh pengajaran di dalam kelas;

      baginya semua pengalaman hidup merupakan pelajaran yang

      berharga. Istilah kunci baginya adalah SPONTAN dan IMAJINATIF.

 

   4. RANDOM KONGKRET (Kongkret Acak)

      Anak yang bertipe Konkret Acak adalah anak yang penuh dengan

      energi dan ide-ide yang segar. Ia belajar banyak melalui

      pancaideranya dan tidak terlalu tertarik dengan hal-hal yang

      memerlukan penalaran abstrak. Ciri praktisnya yang diperkuat

      oleh kemampuannya menerima pelajaran secara acak membuatnya

      menjadi orang yang penuh dengan ide-ide yang baru. Kesulitannya

      adalah melakukan hal-hal yang sama, sebab baginya hal ini sangat

      membosankan. Anak bertipe ini cenderung mengalami masalah dalam

      sistem pengajaran di sekolah sebab ia bukanlah tipe penurut.

      Istilah kunci baginya adalah SPONTAN dan NYATA.

 

   Sebagaimana kita melihatnya, setiap anak (dan juga kita) belajar

   dengan cara yang berbeda. Untuk itu sangatlah penting bagi orangtua

   atau guru untuk mengenal gaya belajar anak-anak dan murid-muridnya,

   agar memiliki pemahaman yang benar terhadap mereka sehingga

   menghasilkan buah yang maksimal. Demikian pula sebagai Guru Sekolah

   Minggu, kita harus waspada dengan kelemahan Gaya Belajar kita

   sendiri serta berusaha untuk mengembangkan beberapa teknik mengajar

   yang mungkin "secara alami" kurang kita sukai.

 

   Disinilah peran dan tanggung jawab kita sebagai guru untuk

   mengajarkan Kebenaran Firman Tuhan dengan cara yang mudah dipahami

   oleh murid-murid kita.

 

   Selamat melayani.

 

   Bahan ini dirangkum dari:

   1. Judul buku   : Cara Mereka Belajar

      Penulis      : Cynthia Ulrich Tobias

      Penerbit     : Harvest Publication House

      Halaman      : 16-27

 

   2. Judul buletin: Parakaleo

      Edisi        : Juli - September 1995

      Penulis      : Dr. Paul Gunadi

      Penerbit     : Departemen Konseling STTRII

      Halaman      : 2-3



 

*********************************************************************

\o/ TIPS MENGAJAR

 

                     CARA PRAKTIS MENGAJAR ANAK-ANAK

                 MENURUT KOMBINASI GAYA BELAJAR GREGORC

                 =======================================

 

   Di dalam artikel diatas kita telah membahas empat kombinasi gaya

   belajar yang dikembangkan oleh Cynthia Ulrich Tobias berdasarkan

   riset dari Dr. Anthony F. Gregorc. Berikut ini adalah langkah-

   langkah praktis yang dapat dilakukan oleh guru untuk menolong anak-

   anak yang memiliki kecederungan gaya belajar tersebut.

 

   1. SEKUENSIAL KONGKRET (Kongkret Berurutan)

      Anak yang bertipe Kongkret Berurutan lebih menyukai rutinitas,

      melakukan hal-hal dengan cara yang sama, dan senang bekerja

      secara sistematis (langkah demi langkah) dengan batasan waktu

      dan jadwal kerja yang jelas.

 

      Cara praktis yang dapat digunakan guru untuk membantu anak

      bertipe Konkret Berurutan ini adalah:

      a. Menyediakan waktu dan tempat dimana anak dapat belajar/

         bekerja dengan tenang.

      b. Memberikan contoh konkret tentang apa yang diharapkan, kalau

         perlu menggunakan alat bantu dan peraga.

      c. Bertanya pada anak apa yang dapat anda lakukan untuk

         membantunya.

 

   2. SEKUENSIAL ABSTRAK (Abstrak Berurutan)

      Anak dengan gaya belajar Abstrak Berurutan membutuhkan informasi

      sebanyak mungkin sebelum mereka membuat suatu keputusan dan

      waktu yang cukup agar dapat menyelesaikan pekerjaannya.

 

      Cara praktis yang dapat dilakukan guru untuk menolong anak ini

      adalah:

      a. Memberikan waktu tambahan atau mengusahakan tidak ada tekanan

         waktu sementara anak belajar/bekerja.

      b. Tidak terlalu memaksa anak untuk mengutarakan perasaan/

         emosinya bila dia belum merasa siap.

      c. Mengusahakan untuk senantiasa menggunakan logika dan

         memaparkan fakta-fakta dalam mengajar atau membimbing anak.

 

   3. RANDOM ABSTRAK (Abstrak Acak)

      Bagi anak yang bertipe Abstrak Acak, keseluruhan hidup dan

      belajar merupakan suatu pengalaman yang amat sangat pribadi.

      Anak ini biasanya sensitif terhadap perasaan orang lain maupun

      "suasana" belajarnya.

 

      Cara praktis Guru dalam membangun motivasi anak ini adalah:

      a. Memberikan jaminan kasih dan penghargaan serta pujian yang

         tulus.

      b. Menegaskan pentingnya "pelajaran" tertentu bagi kehidupan

         pribadi mereka serta apa yang dapat mereka lakukan bagi

         sesama dengan bekal "pelajaran" tersebut

      c. Menghindari kompetisi dan konflik, sementara mendorong anak

         untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain

 

   4. RANDOM KONGKRET (Kongkret Acak)

      Anak yang bertipe Kongkret Acak cenderung ingin "mengalami"

      sendiri fakta-fakta supaya dapat benar-benar mempercayainya.

      Anak ini juga dikenal sering melawan struktur dan rutinitas,

      mereka ingin menjaga agar semua pilihan mereka tetap terbuka

      lebar. Mereka sangat menyukai tantangan baru.

 

      Cara praktis yang dapat digunakan guru untuk membantu anak

      bertipe Kongkret Acak adalah:

      a. Memberikan kesempatan pada anak untuk berinspirasi dan

         berkreasi (mengembangkan kreativitasnya).

      b. Memberikan bimbingan serta pengarahan dan jangan memberi

         peraturan serta batasan yang cenderung mengikat senantiasa

         menyediakan 'tantangan baru' dan sebisa mungkin menghindari

         rutinitas.

 

   Bahan ini diambil dan diringkas dari:

   Judul buku: Cara Mereka Belajar

   Penulis   : Cynthia Ulrich Tobias

   Penerbit  : Harvest Publication House

   Halaman   : 31-83

 

*********************************************************************

\o/ SERBA SERBI

 

                       APAKAH GAYA BELAJAR ANDA?

                       =========================

 

   Paparkanlah kecenderungan anda pada umumnya. Bubuhkanlah tanda

   silang [x] pada kotak yang terletak di depan setiap kalimat yang

   paling mencerminkan kecenderungan anda. Jawablah sebanyak-banyaknya

   kalimat-kalimat yang mencerminkan ciri-ciri anda.

 

   1. SEKUENSIAL KONGKRET (Kongkret Berurutan)

      [ ] Lebih suka melakukan sesuatu dengan cara yang sama.

      [ ] Paling cocok bekerja sama dengan orang-orang yang tidak

          ragu-ragu dalam mengambil tindakan dengan segera.

      [ ] Lebih tertarik akan hal-hal yang nyata atau kongkret

          daripada mencari-cari suatu makna yang tersembunyi.

      [ ] Lebih menyukai ruangan yang bersih dan rapi.

      [ ] Bertanya, "Bagaimana saya mengerjakannya?"

 

   2. SEKUENSIAL ABSTRAK (Abstrak Berurutan)

      [ ] Menginginkan informasi sebanyak mungkin sebelum mengambil

          keputusan.

      [ ] Membutuhkan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas dengan

          baik.

      [ ] Lebih menyukai mendapat pengarahan secara tertulis daripada

          lisan.

      [ ] Tertarik di mana seseorang mendapatkan fakta-fakta.

      [ ] Bertanya "Di mana saya menemukan informasi yang lebih

          banyak?"

 

   3. RANDOM ABSTRAK (Abstrak Acak)

      [ ] Lebih menyukai untuk bertanya kepada orang lain sebelum

          mengambil keputusan akhir.

      [ ] Mencoba sensitif terhadap perasaan orang lain.

      [ ] Mudah bekerja sama dengan orang lain.

      [ ] Tidak merasa terganggu dengan ruangan yang berantakan.

      [ ] Suka meminta pendapat orang lain sewaktu mengalami keraguan.

 

   4. RANDOM KONGKRET (Kongkret Acak)

      [ ] Memecahkan masalah dengan kreatif.

      [ ] Bertindak atas dorongan saat itu.

      [ ] Bekerja paling baik dengan mereka yang dapat mengimbangi.

      [ ] Menyukai perubahan yang sering terjadi dalam lingkungan.

      [ ] Memilih hal-hal yang perlu diketahui saja.

 

   Bahan ini diambil dan diedit dari:

   1. Judul buku   : Cara Mereka Belajar

      Penulis      : Cynthia Ulrich Tobias

      Penerbit     : Harvest Publication House

      Halaman      : 24

 

   2. Judul buletin: Parakaleo

      Edisi        : Juli - September 1995

      Penulis      : Dr. Paul Gunadi

      Penerbit     : Departemen Konseling STTRII

      Halaman      : 2-3