HOME

SISTEM  METAWORK

SALAH  SATU ALTERNATIF DALAM  MENINGKATKAN 

EFEKTIVITAS  DAN  EFISIENSI  KERJA  TIM  MAPUN  PRIBADI

 

Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>

 

(Disampaikan dalam Seminar Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra,

Surabaya, 30 Oktober 1997)

 

Abstrak

Secara umum, ada tiga tipe dasar pekerja yang dapat mewakili pola bekerja seseorang, yaitu: PowerWorker, NetWorker, ValueWorker – yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sistem MetaWork hadir dengan ide menggabungkan serta mengintegrasikan ketiga tipe dasar tersebut, dan dengan demikian menawarkan alternatif yang lebih baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja tim maupun pribadi, khususnya dalam mengantisipasi pola kerja dalam era informasi.

 

 

Pendahuluan

 

Sepanjang umur hidup manusia, bekerja menjadi satu hal yang hakiki dan melekat dalam setiap langkah kehidupannya. Seolah-olah segala sesuatu di dunia ini dipersiapkan untuk menghadapi dan melayani dunia kerja, bahkan ukuran seseorang dianggap berhasil atau tidaknya dalam hidup ini adalah juga dalam berhasil tidaknya seseorang tsb di dunia kerja.

 

Lembaga pendidikan dan ketrampilan, salah satu contohnya, hadir untuk mempersiapkan seseorang masuk ke dunia kerja. Konsep Link and Match antar dunia pendidikan dan industri juga merupakan salah satu contoh upaya masyarakat dalam mempersiapkan tenaga kerja yang tepat yang sedang dibutuhkan oleh dunia kerja.

 

Seorang yang dinilai “tidak bekerja” (unemployed) , di tengah masyarakat yang begitu tinggi menilai arti kerja, akan merasa terhukum dan tersisih dari kelompok yang menyatakan diri termasuk dalam angkatan kerja (employed). Khususnya dalam era industri, dimana kerja didefinisikan ulang sebagai suatu aktivitas yang memberikan nilai ekonomi. Sementara dalam era agraris, kerja mendapat tempat yang lebih luas dari sekedar kontribusi nilai ekonomi. Dalam era ini, bekerja merupakan suatu aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi maupun bersama. Para pekerja adalah seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Berbeda dengan era industri, yang menitikberatkan pada nilai ekonomi dan upah (yang dinilai dengan uang), para pekerja dibatasi oleh kaum tertentu yang memiliki persyaratan kerja yang berlaku pada masa itu.

 

Tipe pekerja PowerWorker (akan dibicarakan lebih detail di bagian selanjutnya dalam makalah ini) sebenarnya adalah salah satu produk nyata dari era industri yang menciptakan pekerja untuk menjadi makin produktif dengan mengerjakan tugas semakin baik, semakin cepat, dengan biaya yang semurah mungkin. Karena itu, tidak mengherankan bila hasil penelitian menunjukkan 65% pekerja saat ini berada pada tipe PowerWorker, yang sebagian besar terdiri dari para pelaku bisnis.

 

Di masa yang akan datang, kaum futurist meramalkan, bahwa kerja tidak lagi menjadi bagian yang terpisah dari kehidupan pribadi maupun keluarga. Bekerja akan terintegrasi dengan aktivitas lainnya, sehingga akan sulit di masa yang akan datang untuk memisahkan aktivitas bekerja seseorang dengan hobinya, rumah tangganya, maupun aktivitas sosial yang dilakukannya.

 

Berangkat dari hal di atas, Penulis melihat kepentingan untuk mempersiapkan pola kerja yang sesuai dalam mengantisipasi era informasi (era pasca industri) yang memiliki filosofi kerja yang jauh berbeda dengan filosofi kerja yang dimiliki era industri.

 

 

PowerWorker

 

Ciri khas seorang Power Worker adalah pada semangat, dorongan dan kemampuannya untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Tipe ini selalu berjuang untuk mendapatkan kendali dalam pekerjaannya (sense of control), dan biasanya mereka dihargai orang lain karena kerja kerasnya telah memberi hasil yang nyata. Prinsip kerjanya adalah: mengerjakan pekerjaan yang benar lebih banyak, dan semakin sedikit melakukan pekerjaan yang salah. Meskipun biasanya tipe PowerWorker mampu mencapai prestasi dalam pekerjaannya, mereka seringkali merasakan kelelahan yang luar biasa sepulang dari kerja, dan mereka umumnya tidak menemukan hal-hal mendasar yang mampu menyukakan hati mereka saat melakukan tugas pekerjaannya.

 

Tipe pekerja yang lainnya akan cenderung untuk menilai seorang PowerWorker sebagai seorang yang sangat praktis dan realistis, memiliki tujuan dan sasaran yang jelas terhadap apa yang akan dikerjakannya, namun seringkali Power Worker juga dinilai sebagai seseorang yang ingin melakukan tindakan baik namun tidak tepat sikap dan perilakunya.

 

Setiap saat, Power Worker bertanya pada dirinya sendiri: Apa yang harus saya lakukan sekarang. Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fokus PowerWorker adalah pada mengerjakan sesuatu (doing).

 

 

NetWorker

 

Ciri khas seorang NetWorker adalah pada semangatnya yang selalu ingin membina hubungan dengan orang lain yang dianggapnya penting. Kemampuannya dalam hal komunikasi yang melebihi rata-rata dan keahliannya dalam usaha membangun orang lain membuatnya dapat memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang sama.

 

Seorang NetWorker selalu ingin membina hubungan penting dengan orang lain, dan hal ini nantinya akan bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Di dalam keterlibatannya dengan orang lain, seorang NetWorker mendapatkan dua hal terpenting dalam dirinya, yaitu: memperoleh kepuasan dalam dirinya, serta meningkatkan prestasinya dalam bekerja.

 

Kesulitan yang mungkin timbul bila bekerja dengan seorang NetWorker adalah: bila tipe pekerja yang lain tidak melihat hasil yang jelas dari apa yang telah dikerjakan oleh seorang NetWorker, sementara seorang NetWorker telah menganggap dirinya bekerja, yaitu dengan membina relasi, memotivasi orang lain, dan menggabungkan orang-orang dalam satu tim. Tipe NetWorker hampir tidak pernah melakukan pekerjaannya sendiri, dia melakukannya melalui orang lain.

 

Pertanyaan yang selalu mengganggu NetWorker adalah: dimana/kepada siapa saya harus mengarahkan pengembangan relasi saya sekarang. Kesimpulannya, seorang NetWorker adalah seorang yang selalu ingin mengembangkan relasi (developing).

 

 

ValueWorker

 

Ciri khas seorang ValueWorker adalah pada pikirannya yang tidak pernah berhenti menghasilkan gagasan dan ide-ide yang baru yang belum pernah terpikir oleh orang lain pada umumnya. Seorang ValueWorker selalu bermain dalam alam ide, berkeinginan kuat untuk maju, dan selalu ingin menemukan hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Seorang pekerja ValueWorker akan termotivasi oleh gagasan-gagasan baru dan penemuan-penemuan yang unik, dimana mereka akan mulai memikirkan implementasinya untuk mempengaruhi dan menjangkau orang lebih banyak.

 

Seorang ValueWorker  biasanya kurang dihargai hasil jerih lelahnya, kalaupun dia mampu menghasilkan sesuatu, tipe yang lain cenderung menganggapnya sebagai suatu hal yang “kebetulan” saja terjadi, atau mengakui bahwa memang orang tersebut memiliki “bakat terpendam” dan baru diketahui saat itu, atau memang karena “momen”nya yang tepat. Padahal seorang ValueWorker dapat menghasilkan sesuatu karena jerih lelahnya yang tanpa henti berpikir dan berpikir untuk menemukan hal-hal baru.

 

Seorang ValueWorker selalu bertanya: Apa yang harus saya temukan sekarang. Jadi, tipe ini adalah seorang yang haus menemukan suatu hal yang baru (discovering).

 

 

MetaWorker

 

Kesuksesan seseorang seringkali dianggap sebagai melakukan PowerWork melebihi orang lain, misal: karena dia bekerja lebih keras, lebih cepat, lebih efisien, dsb. Hal ini tidak terlalu mengherankan, karena memang era industri menciptakan iklim yang sangat menunjang untuk tumbuhnya PowerWorker. Dalam struktur organisasi era industri, dimana birokrasi menjadi cirinya (organisasi relatif permanen, hirarki, dan pembagian kerja) maka tipe pekerja yang paling tepat untuk menjawab kebutuhan pada zaman itu adalah tipe PowerWorker. Mereka selalu berjuang untuk bekerja lebih baik, lebih cepat, dan dengan biaya lebih murah. Tidak ada yang bisa menandingi tipe PowerWorker pada masa itu. Namun, dengan berakhirnya era industri, dimana nanti setiap pekerja akan memiliki perannya sendiri, dan tidak dibatasi lagi oleh waktu dan tempat, maka kemampuan yang dimiliki oleh NetWorker dan ValueWorker menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

 

Pada prinsipnya, setiap tipe pekerja, entah PowerWorker, NetWorker, atau ValueWorker tidak ada yang lebih baik dibanding lainnya, hanya saja setiap zaman, setiap organisasi, bahkan setiap individu cenderung untuk menekankan pada salah satu tipe saja.

 

Sistem MetaWork hadir dengan ide bahwa menggabungkan ketiganya akan memampukan pekerja di masa yang akan datang menghadapi tantangan era informasi dengan lebih baik, dibanding bila hanya dengan memiliki satu tipe kerja.

 

Ciri khas yang dimiliki oleh pekerja MetaWorker, yang telah berhasil mengintegrasikan ketiga tipe lainnya, PowerWorker, NetWorker, dan ValueWorker, adalah: meskipun pekerja keras, mereka mendapat kepuasan hidup lebih dari apa yang mereka terima (uang/kedudukan) dari hasil kerjanya. Mereka adalah pekerja yang tidak bergantung pada organisasi yang membayar mereka. Filosofi kerjanya bukanlah semata untuk mendapatkan uang, melainkan untuk memenuhi panggilan hidupnya. Mereka melakukan apa yang mereka suka dalam pekerjaan mereka, mereka memiliki keseimbangan dalam hidupnya, dan mereka adalah pekerja yang memiliki berbagai macam keahlian dan kemampuan (well-rounded people).

 

Organisasi yang siap untuk menerima sistem MetaWork adalah organisasi yang memberi tempat pada anggotanya untuk melakukan tiga aktivitas di bawah ini secara berkesinambungan, yaitu: doing, developing, dan discovering. Organisasi yang belajar (learning organization), yang selalu mengadakah perbaikan dan pembaharuan, yang menciptakan iklim sehat bagi anggotanya untuk terus mau belajar adalah gambaran organisasi yang akan hidup dalam era informasi.

 

 

Menerapkan Sistem MetaWork terhadap pribadi/individu

 

Setiap pekerja tidak dapat lepas dari kecenderungan alaminya mengikuti salah satu tipe kerja yang telah diuraikan di atas, dan biasanya setiap dari pekerja cenderung berpihak pada salah satu tipe (memiliki satu tipe yang dominan). Sebenarnya yang ditawarkan oleh sistem MetaWork bukan menghilangkan kekhasan tiap pekerja, namun dengan mengenali ciri khas pola kerja pribadi, maka pekerja dapat mengembangkan diri pada hal yang telah dikuasainya dan belajar hal-hal lain di luar dirinya yang bukan termasuk tipenya. Sehingga, sistem MetaWork membantu pekerja untuk melihat potret dirinya, apa yang menjadi kekuatan dan kelemahannya, dan pola kerja apa yang perlu dikembangkan saat menghadapi situati tertentu yang membutuhkan pendekatan pola kerja yang berbeda dari tipe aslinya.

 

 

Menerapkan Sistem MetaWork terhadap tim

 

Pengenalan akan tipe kerja seperti diuraikan di atas akan membantu para pekerja untuk belajar mengenali dan menerima perbedaan antar anggota tim. Tidak hanya itu, sistem MetaWork dalam ini bukan sekedar menganjurkan untuk bertoleransi antar anggota, namun lebih dari itu justru menempatkan keterbedaan pola kerja masing-masing anggota dalam aktivitas tim. Karena setiap situasi pasti membutuhkan pendekatan yang berbeda, di sinilah peran sistem MetaWork dalam mengatur pembagian tugas dan pekerjaan antar anggota yang memiliki tipe kerja yang berbeda.

 

Situasi atau kondisi yang terjadi ….

Tipe pekerja yang sebaiknya melakukan koordinasi …

Keterbatasan waktu untuk menyelesaikan proyek

PowerWorker

Keterbatasan sumber daya (resources) yang tersedia dalam proyek

NetWorker

Ingin mendapatkan hasil yang “spektakuler” yang mampu mempengaruhi keberadaan perusahaan secara keseluruhan

ValueWorker

 

 

Penutup

 

Seorang ValueWorker akan selalu mempertanyakan arti hidupnya, sementara seorang NetWorker akan selalu mengisi hidupnya dengan berinteraksi dengan orang lain, dan seorang PowerWorker akan selalu sibuk mengerjakan sesuatu seumur hidupnya. Namun, yang berbahagia adalah seorang MetaWorker, yang telah menemukan arti hidupnya, mengisinya dengan hal-hal yang berguna untuk diri dan sesamanya, dan terus-menerus bekerja untuk memperjuangkan hidupnya yang berarti.

 

 

Referensi:

 

1.      Craig Hickman, Craig Bott, Marlon Berrett & Brad Angus, “The Fourth Dimension: The Next Level of Personal and Organizational Achievement” (USA: John Wiley & Sons, Inc., 1996)

2.      Alvin Toffler, “Kejutan Masa Depan” (Jakarta: PT. Pantja Simpati, 1992)

 

 

ASSESSING YOUR OWN DOMINANT WORK DIMENSION

(sumber: THE FOURTH DIMENSION, 155-156)

 

1.  Dalam group / kelompok saya menyukai:

[a] memecahkan masalah-masalah yang mendesak

[b] belajar tentang apa yang dipikirkan orang lain

[c] mendiskusikan pendekatan & metode baru

 

2.  Saya paling cocok dengan:

[a] ilmuwan / scientific people

[b] realis / realistic people

[c] seniman / artistic people

 

3.  Orang lain memandang saya sbg seorang yang:

[a] mampu mempengaruhi orang lain / persuasive

[b] mampu memandang ke depan / visionary

[c] praktis / practical

 

4.  Saya lebih suka membuat perencanaan berdasarkan:

[a] fakta / facts

[b] nilai /values

[c] logika / logic

 

5.  Saya menganggap (memandang) strategi dalam pengertian:

[a] visi yang jelas

[b] perencanaan yang mendetail (terinci)

[c] talenta yang bermacam-macam / an orchestration of talent

 

6.  Dalam berkomunikasi dg orang lain dlm organisasi, saya biasanya:

[a] penuh empati / empathetic

[b] berwawasan / knowledgeable

[c] berpedoman pada fakta / factual

 

7.  Di tengah situasi yang kacau saya berjuang untuk:

[a] mengatur supaya tertib / get organized

[b] tetap fleksibel / remain flexible

[c] mencari jalan baru / search for a new path

 

8.  Saya paling menggebu-gebu (suka sekali) tentang:

[a] ide dan konsep

[b] kejadian dan peristiwa

[c] relasi (hubungan) dan orang

 

9.  Saya bangga dengan:

[a] memandang perkara secara berbeda

[b] mendorong terjadinya perubahan

[c] menjadi orang yang realistis

 

10. Saya memandang kesalahan orang lain dengan:

[a] penghakiman / judgement

[b] pengertian / understanding

[c] toleransi / tolerance

 

11. Dalam hidup pribadi, saya mencari:

[a] kebenaran / truth

[b] perbuatan baik / good works

[c] makna (arti) / meaning

 

12. Saya bangga menjadi orang yang:

[a] berperasaan / a feeling person

[b] berpikir / a thinking person

[c] berbuat / a doing person

 

13. Ketika mengevaluasi pekerjaan, saya suka berpikir dalam konteks:

[a] realita (kenyataan) sehari-hari / daily realities

[b] potensi manusia / human potential

[c] kemungkinan teknologi / technological possibilities

 

14. Saya lebih menyukai perubahan yang:

[a] menggebrak / ingenious and sweeping

[b] bertahap / incremental and step by step

[c] berkesinambungan dan menantang / continuous and challenging

 

15. Saya paling cenderung untuk:

[a] mempertahankan & mengembangkan pekerja yg berprestasi buruk

[b] memecat pekerja yang berprestasi buruk

[c] mencari bantuan pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

 

16. Setelah mendapatkan informasi, saya menyimpulkannya dengan:

[a] mengevaluasi detail-detailnya / evaluating the details

[b] mencari pengertian / looking for insights

[c] mengidentifikasi prinsip yg ada / identifying the principles involved

 

17. Di dalam berbisnis, saya lebih menyukai untuk mengerti hal:

[a] logika ekonomi drpd menangani detail operasionalnya

[b] detail operasionalnya drpd kuatir ttg makna keseluruhan bisnis tsb

[c] masalah manusia drpd menangani detail operasionalnya

 

18. Saya bekerja untuk meningkatkan kemampuan orang dg:

[a] mengenalkan pendekatan baru (new approaches)

[b] memikirkan pendekatan yg menggebrak (breakthrough approaches)

[c] menginkatkan pendekatan yang sudah ada (existing approaches)

 

19. Saya berusaha meningkatkan hasil dari orang-orang dg/melalui:

[a] memberikan pd mereka instruksi-instruksi yang jelas

[b] memuji usaha-usaha mereka

[c] menunjukkan kegagalan-kegagalan mereka

 

20. Saya percaya cara terbaik untuk mempersiapkan masa depan adl:

[a] dengan berani menciptakan sendiri hari esok

[b] membuat hari ini berhasil

[c] belajar ketrampilan baru untuk hari esok

 

21. Biasanya saya berjuang untuk:

[a] mengilhami orang lain

[b] mengerti prinsip yang ada dibalik sebuah perkara

[c] mendapat hasil yang lebih baik

 

 

1.                     a                      b                      c                                  KETERANGAN.

2.                     b                      c                      a                                 

3.                     c                      a                      b                                  POWERWORKER

4.                     a                      b                      c

5.                     b                      c                      a

6.                     c                      a                      b

7.                     a                      b                      c

8.                     b                      c                      a

9.                     c                      a                      b

10.                   a                      b                      c                                  NETWORKER

11.                   b                      c                      a

12.                   c                      a                      b

13.                   a                      b                      c

14.                   b                      c                      a

15.                   c                      a                      b

16.                   a                      b                      c

17.                   b                      c                      a                                  VALUEWORKER

18.                   c                      a                      b

19.                   a                      b                      c

20.                   b                      c                      a

21.                   c                      a                      b

TOTAL