HOME

Kembali ke Materi Multiple Intelligences

 

Rangkaian Materi Multiple Intelligences

Oleh: meilania meilania@telkom.net

 

Inilah foto mereka yang dianggap sebagai “ANAK BODOH” di jamannya

 

- Hanya tertarik dengan fisika + matematika

- Tidak suka hafalan

- Anak pemalu

- Malas belajar

- Suka menentang tata tertib

- Tamat SLTP tanpa ijazah

- 2 tahun menganggur sebelum dapat pekerjaan di kantor paten

 

Anak ini kemudian dikenal sebagai penemu Teori Relativitas

Namanya: Albert Einstein

 

 

- Hanya 3 bulan bersekolah lalu dikeluarkan

- Pada usia 12 tahun anak ini mulai bereksperimen

- Pada usia 29 tahun, pemuda ini punya lab riset

- Dalam waktu 13 bulan menghasilkan 400 macam penemuan

- Total penemuannya: 3000 macam

 

Salah satu penemuannya yg paling kita nikmati adl: bola lampu

Nama anak ini: Thomas Alfa Edison

 

 

- Keluarga petani miskin

- Sejak kecil tertarik dg tanaman

- Meski menjadi pastur, ia tetap bereksperimen dg tanaman di 

   kebun biara

- Gagal mengikuti ujian guru dan mendapat nilai terburuk untuk

   BIOLOGI

- 34 tahun setelah ia meninggal, barulah penemuannya diakui

   dunia

 

Salah satu penemuannya diberi nama Hukum Mendel

Nama anak ini adalah: Gregor Mendel

 

 

 

Dan inilah foto mereka yang MENGAKUI

bahwa SETIAP ANAK CERDAS

(saat ini dunia psikologi maupun pendidikan mulai mendefinisikan ulang

articerdas” yang sesungguhnya)

 

Howard Gardner

 

Pencetus Teori

Multiple Intelligences

Thomas Armstrong

 

Penulis beberapa buku praktis ttg bagaimana menerapkan MI dalam dunia anak

 

 

Topik: Anakbodoh”?

Arsip: e-BinaGuru mei 2003 (gabung: subscribe-i-kan-binaguru@xc.org)

 

Oleh: meilania meilania@telkom.net

 

 

Tanpa bermaksud men-diskreditkan pentingnya pendidikan formal, berikut saya ingin bagikan beberapa kisah nyata yg dicatat oleh sejarah ... bagaimana institusi pendidikan dan masyarakat pada umumnya BISA SALAH menilai keberadaan seorang anak. Siapakah anak-anak "bodoh" yg dicatat oleh sejarah kita ini? Mari kita simak bersama.

 

[1] Anak ini adl anak bungsu dari 7 bersaudara. Pada usia 6 tahun ia mengerami telur ayam. Pada usia 7 tahun ia masuk sekolah, tapi 3 bulan kemudian DIKELUARKAN karena gurunya berpendapat bahwa anak ini tidak dapat menerima pelajaran apa pun. "Dia TERLALU BODOH!", kata gurunya. Ibunya dg sabar mengajar anak ini membaca, menulis, dan berhitung. Setelah dapat membaca, anak tsb membaca apa saja yg dijumpainya, mulai dari Ensiklopedi, buku sejarah, kamus IPA, dan buku Ilmu Kimia. Pada umur 12 tahun, anak "bodoh" ini sudah mulai suka mengadakan eksperimen. Pada umur 29 tahun, si pemuda "bodoh" ini sudah punya laboratorium riset untuk industri. Dalam waktu 13 bulan ia menemukan 400 macam penemuan. Jumlah total penemuannya semasa hidupnya sekitar 3000 macam. Salah satunya adalah: lampu listrik.

Nama anak ini adalah: Thomas Alfa Edison

 

[2] Di SD anak ini sama sekali tidak menonjol, bahkan dikatakan termasuk anak yg "bodoh". Ia tidak suka mata pelajaran hafalan seperti sejarah, geografi, dan bahasa. Ia tidak suka menghafalkan fakta dan data. Ia hanya tertarik pada fisika dan matematika, terutama bagian TEORI. Guru-gurunya menganggap anak ini PEMALU, BODOH, MALAS BELAJAR, dan SUKA MENENTANG TATA TERTIB. Karena ia hanya mau mempelajari fisika dan matematika maka ia tamat SMP TANPA MENDAPAT IJAZAH. Ketika menempuh ujian perguruan tinggi, ia juga tidak lulus. Barulah setelah ujian kali ke-2, ia berhasil "lolos". Tapi ia jarang ikut kuliah, ia lebih suka membaca dan belajar sendiri FISIKA TEORI. Ia dapat lulus dari Perguruan Tinggi karena "meminjam catatan" teman sekuliah. 2 tahun ia menganggur, sebelum akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah kantor paten. Di sanalah pemuda "bodoh" ini mengutak-atik ilmu FISIKA TEORI hingga akhirnya menghasilkan Teori Relativitas. Nama anak ini adalah: Albert Einstein.

 

[3] Anak ini lahir dari sebuah keluarga petani miskin yg menanam buah-buahan untuk majikannya. Sejak kecil anak ini sudah tertarik pada tanaman, bahkan pada saat dewasa, setelah ia memutuskan untuk menjalani hidupnya sbg pastur, ia tetap bereksperimen dg tanaman di kebun biaranya. Meski sudah jadi pastur, ia mengikuti ujian perolehan ijazah guru, tapi GAGAL dan dapat angka TERBURUK dalam BIOLOGI. Tanpa mengantongi ijazah guru resmi, ia hanya menjadi guru CADANGAN ilmu alam di sekolah sambil terus mengadakan eksperimen. 34 tahun setelah ia meninggal, barulah penemuannya mendapat pengakuan internasional dan dirinya disebut-sebut sbg BAPAK GENETIKA. Nama anak ini adalah: Gregor Mendel.

 

Nah ... semoga kisah 3 anak di atas dapat dijadikan "ilustrasi" pada anak supaya tidak minder :-) terutama "rasa minder" yg berkaitan dg prestasi atau penilaian akademik.

 

Bagaimana dg "rasa minder" karena faktor lain? Karena latar belakang keluarga yg "buruk", misalnya. Mungkin kisah anak di bawah ini bisa mewakili:

 

[4] Anak ini dilahirkan sebagai anak tidak sah dari seorang notaris dan tuan tanah terkemuka (ayah) dengan seorang gadis petani biasa (ibu). Ibu anak ini kemudian menikah dg seorang tukang batu. Ayahnya sendiri, setelah menikah sampai 4 kali, barulah mempunya anak yang sah dari hasil pernikahan yang sah. Nama anak ini adalah: Leonardo da Vinci.

 

Prestasinya tentu sudah kita ketahui bukan? Lukisannya yg paling terkenal adalah: Mona Lisa dan The Last Supper. Ia adalah manusia serba bisa, ia seorang pelukis, pemahat, arsitek, penyair, musikus, filsuf, pengarang, insinyur, ilmuwan, dan penasihat militer.

 

[5] Anak ini lahir dari keluarga yg sangat miskin, dan saking miskinnya pada umur 8 tahun ia sudah harus ikut mencari nafkah dan pada umur 19 tahun ia BARU BISA masuk SD dan mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung (baru pada umur 19 tahun! bayangkan). Tapi ia seorang pemuda pekerja keras, selain bekerja sbg tukang rem kerta batu bara ia mencari nafkah tambahan dg jalan bekerja sbg tukang arloji, tukang lampu, tukang sepatu, dan tukang jahir. Ia belajar SENDIRI dg rajin seluk beluk mesin uap, sehingga menjadi "ahli", karirnya mulai menanjak, mulai dari menjadi pengawas mesin, kemudian jadi kepala bagian mesin, hingga membuat lokomotif. Ia kemudian dikenal sbg BAPAK KERETA API. Ia bukan lulusan universitas tapi menjadi presiden Institut Teknologi Mesin. Nama anak ini adalah: George Stephenson.

 

Daftar ini masih akan bertambah panjang bila kita menengok ke belakang, melihat catatan sejarah ttg anak-anak yg dianggap "bodoh" atau "kurang beruntung" oleh masyarakat, tapi ternyata PRESTASI mereka memberikan sumbangsih yg sangat besar dalam kehidupan umat manusia.

 

Masihkah kita akan menggunakan label "bodoh" pada anak-anak tertentu?

 

Moderator (meilania).