detikcom, Sabtu, 24/04/2004 00:36 WIB
Bendera RMS Berkibar di Karangpanjang, Ambon
detikcom - Ambon, Aparat TNI dari Satuan Arhanudse-11 menemukan bendera
Republik Maluku Selatan (RMS) berkibar di depan Stadion Mandala Remaja
Karangpanjang, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Jumat (23/4) sekitar pukul 06.30
WIT. Hal ini dinyatakan Panglima Kodam XVI/Pattimura Syarifudin Sumah kepada
wartawan di Markas Kepolisian Daerah (Polda) Maluku kawasan Batu Meja Ambon.
Sumah mengungkapkan, bendera ditemukan aparat yang sedang melakukan patroli
dan langsung diturunkan. Temuan ini, selanjutnya diserahkan ke pihak Kepolisian
Daerah (Polda) Maluku.
Meskipun menemukan bendera RMS dikibarkan di Kota Ambon jelang hari ulang
tahun RMS 25 April, menurut Sumah, pengibaran bendera RMS tidak perlu lagi
dibesar-besarkan. Dia yakin aksi itu dilakukan pihak tertentu hanya semata-mata
untuk menyatakan RMS itu masih eksis di Maluku.
Namun dia menolak memberi komentar lebih jauh tentang aksi pengibaran bendera
RMS tersebut. "Saya tidak mau menanggapai hal-hal demikian," ujarnya.
Sumah menyatakan, menghadapi kelompok RMS pihaknya tidak menggunakan
hal-hal yang nantinya meremehkan masyarakat Maluku sendiri, yakni cara-cara
kekerasan. Namun dia menyatakan, TNI akan tetap bertindak tegas dengan cara
menangkap dan menyerahkan kepada aparat penegak hukum, apabila aksi RMS
sudah sampai pada batas yang tidak pantas. Bahkan, kalau sampai aktivis RMS
melakukan perlawanan, TNI tidak segan-segan menembak di tempat.
Ketika ditanya wartawan soal kekuatan personil RMS, Sumah menolak
membeberkan. Alasannya, kalau diungkapkan, hal ini sama saja dengan mengakui
separtis RMS benar-benar ada. Sumah hanya menyebutkan, kantong-kantong Front
Kedaulatan Maluku (FKM), diindikasi ada di beberapa tempat yang terus diwaspadai
intelijen.
Sumah menghimbau masyarakat Maluku tidak perlu resah dan terprovokasi separatis
RMS, karena isu RMS yang kini menjadi polemik, hanyalah sebatas isu belaka.
"Masyarakat jangan menanggapinya secara serius. Semua itu hanya ingin
menakut-nakuti orang saja. Jangan membesar-besarkan sesuatu yang tidak jelas
bahkan tidak pernah ada," ujar Sumah.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Brigjen Polisi Bambang Sutrisno, secara
terpisah membenarkan pihaknya telah menerima selembar bendera dari pihak TNI.
Bendera itu, menurut dia, tidak diketahui siapa pengibarnya.
"Kami tidak dapat memproses siapa-siapa. Namun kami menyayangkan hal ini
terjadi," ujarnya.
Sutrisno meminta masyakarat Maluku tidak terprovokasi dan terpancing melalui
berbagai cara yang dipakai para pentolan FKM/RMS. "Seperti sekarang ini kan sudah
mulai ada selebaran yang disebarkan ke masyarakat baik selebaran yang dibuat
Pimpinan Yudikatif FKM Semmuel Waileruny dari Cipinang Jakarta maupun
pemberitaan melalui internet yang dilakukan Pimpinan Eksekutif FKM dr Alex
Manuputty," jelas Sutrisno.
Dia mengatakan, semua selebaran yang berbau provokasi sudah ada di tangan Polda
Maluku. Sebab itu pihaknya akan terus memantau seluruh daerah Maluku sambil
berharap masyarakat mempercayakan persoalan FKM/RMS kepada TNI/Polri.
Dirinya mengingatkan, tahun lalu itu sudah sekitar ratusan pendukung FKM/RMS
yang diproses hukum, dan tahun ini kalau masih coba lagi, maka tetap akan diproses
hukum.(zal)
© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
|