FKM News Network, 22 April, 2004
Siaran pers
TNI ketemu batu di Piru
"Kesabaran itu ada batasnya" bahkan orang penakutpun akan bangkit keberaniannya
apabila terus menerus ditekan, kata Pimpinan Eksekutif FKM dokter Alex Manuputty,
semutpun akan marah lalu menggigit ketika diinjak, apalagi manusia ?
Ulah TNI yang selalu bertingkah polah arogan dengan mengandalkan senjata yang
dipegangnya, akhirnya ketemu batu di PIRU, Pulau Seram, setelah sekian lama dan
berulang kali anggota TNI melakukan penganiayaan terhadap masyarakat, tanpa ada
tindakan balasan sehingga mereka selalu merasa jagoan sendiri, kini menuai
hasilnya.
Pasukan TNI Batalion Arhanudri 1 dari pulau Jawa yang di BKO kan di kecamatan
Piru, pulau Seram dan sekitarnya selama ini sering melakukan tindakan-tindakan
brutal dan sangat arogan dan tingkah laku seperti ini bukan hanya di tunjukan oleh
Batalion Arhanud ini saja tetapi hampir semua pasukan TNI dan BRIMOB Polri yang
berasal dari pulau Jawa selalu berlaku demikian, dengan alasan bahwa rakyak yang
mereka tindas tersebut adalah kaki tangan FKM RMS, padahal itu hanya sebagai
alasan saja.
Pada tanggal 21 April 2004, kembali terjadi insiden pemukulan dan penganiayaan
oleh personel TNI Batalion Arhanudri 1 terhadap masyarakat di Piru dan masyarakat
yang selama ini selalu bersabar dan menerima saja perlakuan kasar dari personel TNI
itu, merasa sudah tidak bisa mentolelir tindakan-tindakan tersebut langsung bertindak
dan membalas perlakuan kasar Personel TNI dengan melakukan perlawanan /
pengeroyokan, akibatnya satu personel TNI Arhanudri 1, Pratu Teguh Harianto, tewas
satu lagi luka parah dan sedangkan dipihak masyarakat tidak ada yang cidera.
Akibat dari insiden ini wilayah Piru dan sekitarnya menjadi tegang dan ratusan aparat
BRIMOB Polri dan TNI disiagakan.
Sementara itu pada hari Rabu, 22 April 2004 aparat BRIMOB di Markas Brimob Tantui
menangkap lima orang tidak dikenal, yang mencoba menyusup kedalam markas
BRIMOB, setelah diperiksa ternyata mereka adalah para pendatang di kota Ambon
dan diduga adalah anggota intelijen Kopassus serta anggota laskar jihad, saat ini
kelima orang tersebut sementara ditahan di Mapolres pulau Ambon dan pulau-pulau
Lease.
MENA MURIA!
Amboina, 22 April, 2004 |