Media Indonesia, Sabtu, 17 April 2004
NUSANTARA
Pemeriksaan di Pintu Masuk Poso Diperketat
PALU (Media): Aparat keamanan memperketat pemeriksaan orang-orang yang
memasuki wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), setelah terjadi
penyerangan di Dusun Maranda, Desa Kilo Trans, Sabtu (10/4) lalu, yang
mengakibatkan tujuh warga mengalami luka-luka.
Menurut Kapolda Sulteng Brigjen Taufik Ridha di Palu, kemarin, upaya tersebut
antara lain dilakukan dengan memeriksa kartu tanda penduduk (KTP) dan razia
senjata di pintu-pintu masuk menuju Poso.
"Kalau tidak memiliki KTP dan membawa senjata tajam, mereka kami tahan untuk
menjalani pemeriksaan," kata Kapolda didampingi Kepala Bidang (Kabid) Humas Ajun
Komisaris Besar (AKB) Agus Sugianto.
Taufik mengatakan, polisi sempat menahan 13 orang yang hendak memasuki
Kecamatan Poso Pesisir karena tidak memiliki KTP. Namun, akhirnya mereka
dibebaskan karena setelah diperiksa ternyata mereka adalah pedagang yang hendak
ke Banggai, ibu kota Kabupaten Luwuk.
Kapolda mengatakan, dengan melakukan pemeriksaan ekstraketat, ruang gerak
orang-orang yang ingin mengacaukan kembali Poso menjadi lebih sempit.
Dia menyayangkan masih adanya upaya pihak yang ingin memperkeruh kembali
situasi kemananan dan ketertiban di Poso, padahal kondisi wilayah ini semakin
kondusif. "Kita bersyukur warga Poso tidak terpancing dengan ulah para perusuh
tersebut," katanya.
Taufik juga menyatakan, pihaknya terus mengembangkan penyelidikan dan
penyidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Ditanya apakah masih ada kelompok
tertentu yang kembali berulah di wilayah itu, Kapolda Sulteng mengatakan pihaknya
belum mau memvonis kelompok apa yang melakukan sejumlah aksi tersebut.
"Kita tidak boleh terlalu dini menyimpulkan siapa pelaku aksi teror itu. Kita masih
membutuhkan saksi-saksi yang menguatkan. Untuk sementara kasus ini murni
kriminal," katanya.
Kapolda juga mengaku, partisipasi warga Poso dalam memberikan informasi kepada
aparat semakin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, ujarnya,
banyak warga Poso Kota dan Pesisir yang mau memberi informasi mengenai bahan
peledak dan senjata yang berada di wilayah mereka.
"Ini sebuah perkembangan yang cukup memgembirakan, karena sebelumnyua warga
lebih memilih tutup mulut dalam setiap insiden," katanya. (HF/N-2)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|