Maluku Media Centre, Selasa, 30/03/2004 22:39:27 WIB
Selebaran Boikot Pemilu Beredar di Ambon
Reporter : Azis Tunny
Ambon, MMC -- Selebaran gelap yang isinya mengajak masyarakat untuk tidak
mengikuti pemilu 5 April mendatang, beredar di tengah masyarakaat Ambon.
Pelakunya telah diidentifikasi satu orang, namun pihak kepolisian menduga aksi
provokasi itu dilakukan kelompok orang yang terorganisir.
Selebaran gelap tersebut mulanya ditemukan warga di Desa Waitatiri, Kecamatan
Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Temuan itu kemudian dilaporkan ke Panwaslu
Provinsi Maluku yang kemudian meminta kepada kepolisian untuk mengusut
pelakunya.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Pol. Endro Prasetyo mengatakan,
pihaknya kini sementara mengejar pelakunya yang dicurigai masih berada di Ambon.
Dia mengatakan, beberapa saksi telah dimintai keterangan guna melacak keberadaan
penyebar selebaran itu. Selebaran gelap itu baru diketahui beredar Senin (29/3).
"Kita masih menyelidiki. Dan sementara baru satu orang yang dicurigai. Orangnya
kami yakin masih berada di Ambon,"' kata Endro kepada MMC di ruang kerjanya,
Selasa (30/3).
Dia menduga aksi provokasi warga untuk memboikot pemilu itu dilakukan oleh
kelompok yang terorganisir. Dia sementara menolak memberitahukan identitas dan
alamat pelaku yang sudah diidentifikasi itu.
"Kegiatan ini terorganisir. Kemungkinan banyak orang yang berada di belakang
pelaku yang sementara kita incar. Informasi tentang keberadaan pelakunya belum
bisa kita sampaikan untuk menjaga penyelidikan kami," katanya.
Secara terpisah, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Syarifuddin Summah mengatakan,
pihaknya telah menurunkan intel Kodam untuk malacak keberadaan kelompok itu.
Dia menyebutkan, informasi terakhir yang diperoleh, pelakunya sementara berada di
kawasan Desa Passo, Kecamatan Teluk Ambon Baguala.
"Kami sementara melacak orangnya. Identitas pelakunya sudah kita ketahui dan baru
satu orang. Kalau yang bersangkutan sudah kita temukan kemungkinan besar kita
dapat tahu dari kelompok mana orang ini," kata Syarifuddin kepada MMC usai
menemui Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu di Kantor Gubernur Maluku, Selasa
(30/3).
Menanggapinya persoalan itu, Ketua KPU Maluku Idrus Tatuhey mengimbau
masyarakat Maluku tidak terpancing isi selebaran karena akan merugikan
masyarakat sendiri.
Diakuinya, selebaran tersebut memprovokasi masyarakat untuk tidak mengikuti
pemilu. "Saya hanya meminta kepada masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi
dengan hasutan-hasutan itu," katanya.
Dia mengingatkan, pemerintah telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk
penyelenggaran pemilu. Anggaran itu, juga katanya berasal dari rakyat. "Jika pemilu
tidak jalan karena masyarakat terprovokasi maka tidak bisa disangkal akan terjadi
image yang sangat jelek terhadap rakyat Maluku. Padahal itu hanya ulah
oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.
Ketua Panwaslu Provinsi Maluku Karel Riry SH., mengatakan, pihaknya menerima
laporan tentang selebaran tersebut dari dua orang pelapor. Panwaslu kemudian
mengambil langkah untuk berkoordinasi dengan kepolisian.
"Subtansi selebaran itu jika diteliti secara saksama berisi ajakan untuk memboikot
pemilu. Tujuannya semata-mata untuk menggagalkan pemilu di Maluku dan itu
dilakukan secara sistimatis," tandasnya. (MMC)
© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
|