Republika, Rabu, 14 April 2004
Polda Maluku Gelar Operasi Merah Putih Antisipasi RMS
Laporan : kir
AMBON--Kapolda Maluku Brigjen Pol Bambang Sutrino mengatakan masih banyak
kaki tangan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMMS) yang berkeliaran di
Maluku. Khusus menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) RMS, pada 25 April
mendatang, Polda Maluku akan membentuk Tim Operasi Merah Putih. Tim ini akan
memantau dan mengantisipasi kegiatan pendukung RMS atau Front Kedaulatan
Maluku (FKM).
"Kami tetap akan mengatisipasi terhadap setiap gerakan kaki tangan separatis
FKM/RMS di Maluku dengan membentuk Tim Operasi Merah Putih. Tim
beranggotakan unsur TNI dan instansi terkait lainnya," kata Bambang di Ambon,
Selasa (13/4).
Dia mengatakan bahwa di dalam pelaksanaan operasi merah putih itu, akan dibentuk
tim gabungan. Tim gabungan ini terdiri dari satuan intel Polri, TNI, dan Kejaksaan
Tinggi Maluku. Kapolda menjelaskan lebih lanjut menjelaskan dalam operasi ini Polda
Maluku akan menerjunkan sebanyak 560 orang personel, sedangkan untuk satuan
TNI sebanyak 430 personel. Sementara untuk Kejaksaan dan Kehakiman Maluku,
serta dari Pemprov Maluku, seluruhnya diperkirakan sebanyak 1.081 orang personel.
Operasi tersebut juga, kata Bambang Sutrino, akan dilakukan secara bertahap, yang
akan dimulai dengan jalan pengintaian hingga pada tahap penyelesaian secara hukum
(pengadilan). Selain itu dalam melakukan operasi merah putih ini, Polda Maluku juga
berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku, untuk menumpas setiap gerakan
separatis RMS di daerah Maluku.
Operasi tersebut, lanjutnya juga bertujuan untuk mengupayakan agar tidak terjadi
gejolak yang akan timbul saat peringatan HUT RMS, pada 25 April nanti. Upaya
preventif yang akan dilakukan dalam operasi merah putih ini, adalah untuk
memberikan pembinaan, penyuluhan, penerangan dan mengajak kepada setiap warga
yang telah terpengaruh terhadap setiap ajakan separatis FKM/RMS. Kemudian akan
dilakukan penggalangan pada setiap orang yang diketahui, sebagai tokoh separatis
(RMS).
"Hal kami lakukan karena, setiap kali dilakukan persidangan RMS, tapi masih tetap
saja ada yang berkeliaran, yang tentunya juga adalah orang-orang yang dianggap
tokoh separatis oleh para pengikutnya. Hal seperti inilah yang harus dihilangkan,
untuk itu juga dalam tim gabungan merah putih ini, juga akan melakukan
tindakan-tindakan preventif,"katanya.
Langkah lainnya, dilakukan dengan jalan mengawal, menjaga dan berpatroli untuk
mejaga saat berlangsungnya HUT separatis FKM/RMS, pada 25 April mendatang.
Dalam upaya preventif tersebut, para personel yang akan dikerahkan diantaranya
Sabara Polda Maluku, Satuan Brimob dan Satuan Tempur TNI.
"Kemudian upaya yang terakhir, akan dilakukan upaya penegakan hukum, dan kalau
hal itu semua sudah dilakukan, tapi masih saja ada gerakan-gerakan separatis yang
melawan hukum, maka tetap akan ditindak sesuai dengan hukum yang
berlaku,"ungkap Kapolda.
© 2003 Hak Cipta oleh Republika Online.
|