Harian Siwalima, 23 April 2004
Pemkot tidak mau berdialog dengan RMS
Papilaja: Nanti merasa besar lagi
Ambon, Siwalima - Terkait dengan rencana akan digelarnya diolog antara pihak RMS
dengan pihak pemerintah Provinsi Maluku maupun kota Ambon serta pihak aparat
keamanan dalam hal ini TNI/POLRI di daearah Maluku, kepada wartawan Rabu(21-4)
kemarin di ruang kerjanya, Walikota Ambon, drs. M.J. Papilaja MS mengungkapkan,
hal itu tidaklah penting untuk dilakukan dan pemerintah (pemkot) tidak akan mau
berdialog dengan RMS.
Menurut Papilaja Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudalah final yang
merupakan pilihan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Maluku. "Hal itu
tidak perlu lagi dilakukan", tegasnya.
Papilaja mengatakan, hal ini justru lebih membesar-besarkan FKM/RMS itu sendiri
padalah NKRI bagi masyarakat sudah merupakan satu pilihan yang sudah final.
Sehingga FKM/RMS ini tidak perlu untuk diajak diolog atau dibuat sesuatu yang
membuat keadaan mereka ini semakin besar lagi, "cari ini akan membesaarkan RMS
sendiri", jelasnya.
"Untuk apa harus melakukan diolog dengan penghianat bangsa?, malah mereka
(RMS) ini seharusnya dilibas/dibabat habis".
Lebih lanjut ia katakan, jangan pola yang diambil harus seperti Gerakan Aceh
Merdeka(GAM) yang harus melakukan perundingan, "ngapain harus berunding
dengan penghianat bangsa", kata Papilaja.
Bila diolog ini akan jalan Papilaja menagaskan, dirinya tidak akan hadir dalam dialog
tersebut.
Malah dirinya mencurigai dalam dibalik diolog tersebut ada oknum-oknum tertentu
yang terlibat, didalamnya atau merupakan bagian dar RMS dalam mendukung
pergerakan mereka ini. |