SUARA PEMBARUAN DAILY, 21 April 2004
Maluku Butuh Dana Rp 400 Miliar untuk Pengungsi
AMBON - Pemerintah Provinsi Maluku masih membutuhkan sekitar Rp 400 miliar
untuk menuntaskan masalah pengungsi di daerah ini.
Karena itu, pemerintah pusat diharapkan memberikan prioritas bantuan dana ke
daerah yang pernah dilanda konflik ini agar masalah pengungsi bisa secepatnya
selesai.
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Maluku Drs Uluputty di Ambon, Selasa (20/4)
mengatakan, kalau tidak ada bantuan pemerintah pusat, masalah pengungsi di
Maluku tidak akan selesai. Dikatakan, pihaknya sudah mengajukan usulan ke
pemerintah pusat, Desember 2003 lalu untuk alokasi dana ke 36.000 KK pengungsi
yang belum tertangani. Diakui, pemerintah pusat telah mengucurkan dana tahun 2003
lalu sebesar Rp 176 miliar dari APBN dialokasikan khusus untuk pengungsi Maluku.
Namun, dana itu baru bisa mengatasi 12.670 KK atau 20.150 jiwa sementara 36.775
KK atau 187.878 jiwa masih menanti haknya.
Pemda Sultra
Sementara itu, belum lama ini Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi di
Ambon, Maluku kepada Pembaruan menjelaskan, selama ini pihaknya tidak
menemukan masalah yang berarti terkait penanganan pengungsi. Ketika melakukan
tatap muka dengan warga Sultra di Ambon Mazi mengatakan, pengungsi Maluku di
Sultra tidak ada masalah dan dia pun berjanji akan segera merealisasikan
penerbangan langsung Ambon, Kendari, Bau-Bau.
Sedangkan salah satu tokoh masyarakat Sultra Drs Suryadi mengemukakan, di lain
pihak, penanganan pengungsi asal Sultra yang berada di Kota Ambon juga belum
dapat perhatian berarti, baik dari Pemda Maluku maupun Pemda Sultra sendiri.
Menurutnya, pengungsi Sultra yang ada di Ambon berjumlah 2.259 Kepala Keluarga
(KK), yang menyebar di tiga lokasi pengungsian, yaitu Taman Hiburan Rakyat
Waihaong, Lantamal Halong dan Ruko Batu Merah. (VL/M-15)
Last modified: 21/4/04
|