SENJA Oleh :
Ahda Imran
Senja yang lelah. Gerimis dan sebuah kota
yang kelabu, Di tanganku dunia bergelantungan,
seperti besi tua. Orang-orang berjalan dengan jas hujan
dan bentuknya yang ganjil, saling memandang dan menggerutu
di boks telepon, angka-angka menjadi pintu yang beku
aku teringat rumah, seorang perempuan, dua orang anak,
dan semangkuk sup yang hangat. Tapi tak ada siapa pun
di sini, kecuali sepatuku yang lembap dan teras pertokoan
penuh pecahan kaca. Sebuah kota, senja
yang lelah, dan seorang lelaki. Di tangan dan kaki dunia
menyimpan sejarah berikutnya, suatu masa ketika orang-orang
berjalan dengan wajah kelabu, dengan rambut mereka yang panjang,
tapi ia telah membunuh dirinya dengan sejarah yang lain
ah, tak ada siapa pun, kecuali kabut dan seorang lelaki di
kejauhan: Menangis dan berteriak sekeras-kerasnya
1998
*) kami meninggalkan kampung halaman yang menyenangkan,
kami melarikan diri dari tanah air kami sendiri
(Virgilius)
PUISI AHDA IMRAN
Media Indonesia on line 02042000