ENGKAU MENJADI SAJAK,
ketiga

Oleh :
Asa Jatmiko


 
 




Sering kita mencium bau hidup membangkai.
Sebab berratusribu keluhkesah yang menyampah.
Mengakrabi rumah rumah kardus kekalahan.
Dan meski seringkali kita tetap berkelit.
Dengan sejuta aroma mawar segar di kepala.

Tetapi di jalanan yang melorong ke gulita.
Tetubuh bercahaya. Tetubuh bersirip airmata.
Yang memunguti huruf huruf hidup dari saku.
Orang-orang yang berisi hati dan senyuman.
Engkau telah menjadi sajak jiwa jiwa, sebab
Kemanjaanmu kepada Allah begitu bergelora.
 

Bukit Jati, 99

OASE: Sajak

Republika Online edisi :  08 Aug 1999

 Sajak-sajaknya yang Lain
 Penyair-penyair Lain