Oleh :
Ahmadun Yosi Herfanda
di atas Monas bulan mengintip
nonton pejabat baca puisi
di seberang Monas
orang besar bermain bulan
menendang ke kanan
menendang ke kiribulan agustus bulan upacara
saatnya bangsa mengenang pahlawannya
bulan agustus bulan devaluasi
bulan taipan melarikan modalnya
ke luar negeri, agar menjadi
pahlawan bagi duitnya sendiriwanita datang bulan
verbodenlah dia
pegawai tanggung bulan
menumpuklah tagihannya
bulan yang dijual di kaki lima
kue terang bulan namanyadi atas Monas tersenyum bulan
nonton pejabat baca sajak perjuangan
di seberang Monas
orang besar bermain bulan
di luar Monas orang kecil
menjadi bulan-bulanan
1997
Republika, 1998