Oleh
:
Ahmadun
Yosi Herfanda
kau bertanya, apa tasawuf ?
- inilah tasawuf itu, kata al hallaj
sambil menahan nikmat derita
di tiang gantungannya
- inilah tasawuf itu ! ulangnya
dan tiba-tiba darahnya mengucur
pada layar televisi, pada kulkas
yang mengatupkan kematiannyalantas siapakah aku ?
kau adalah benda-benda mati
di sekelilingmu, meja, kursi, radio, almari, rak
buku celana, baju, dan sol sepatu
ketika huruf-huruf berteriak
kau cuma jadi asbak menganga
: puntung dan abu rokok
koran dan buku-buku
menyampah dalam otakmudirimu kini telah mengabu
dan tasawuf pingsan
dalam aliran darahmumalaka-jakarta, 1999Republika, 4 Juli 1999