TANAH AIR
 

Oleh
Dharmaji Sosropuro


 

akan kita tutup pintu waktu
dalam senja temaram
melepas tangan nasib yang mengurung kita
tersaruk-saruk di tiap gang dan jembatan
tahun-tahun yang lalu

sebuah katil untukmu, tidurlah
segenap kelelahan yang bersarang di dada
kita kendurkan bersama tali-tali sepatu
dan pakaian kerja yang lusuh
tersampir di dinding kusam
pakaian serba hitam

sekarang pandanglah, di sini
nurani paling dalam
dengan pandang kasih
suci tak berdusta
serta rendah hati

apa yang tampak di sana
prajurit-prajurit dengan pandang menyala
membawa sangkur dan bendera
menyerbu ke kubu-kubu
bayang kota abu jelaga
kemudian terdengar riuh letup senapan, beruntun
seperti detak jam, menjerit
bayi-bayi yang tengah menyusu
serta prajurit penjaga gardu
mengapung tinggi ke langit
warna warni cat, merah hitam
di tembok-tembok tua dan jembatan, dan berseru :
- sekali merdeka, tetap merdeka -
kemudian prajurit perkasa
gugur satu demi satu
terbaring kejang di selokan
dan di mana saja

kini sudah kaulihat
bayang kota masa lalu
kenangkan, kemerdekaan ini bukan jatuh dari langit
seperti wahyu, berkelana
di awan lalu

tetapi berjuta peluru telah dimuntahkan
dari laras-laras senapan karatan
dan berlaksa jiwa, menemu
mautnya di sana

kini tengadahlah, kemudian bertanya
apa yang sudah kita lakukan, apa
kejahilan, prasangka, pengkhianatan
dalam menggarap tahun-tahun kemerdekaan
yang telah direbut dari kota ke kota
Surabaya, Bandung, Jakarta, Jogja
atau hendak kita lupakan saja
biarlah maut menjadi mainan sia

jangan, jangan terkutuklah engkau
serigala-serigala yang berkeliaran
di seluruh kota menyeringai kelapara
tak tahu maknawi cinta
apalagi arti jiwa

namun jika demikian halnya
akan kulambaikan tanganku kiri, slamat pergi
dan tangan-tangan yang berotot mengepal
jutaan, mata-mata nanar menantang
oh, tanah, tanahku tercinta
atas nama Tuhan dan arwah-arwah di sana
kurentang jalan panjang
menuju tempat, di mana
pelabuhan terbaik, pernah kita harap
 

 
Basis
thn XV, No. 6
Maret 1966
Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
 

 

 Sajak-sajaknya yang Lain
 Pesajak-pesajak Lain