PERCAKAPAN RAHIM 3
 
 

Oleh :
Edy A. Effendy

 
 
 
 

aku mengenangmu lewat gerimis sore hari :
jari-jemarimu abadi tak ada lagi peluh yang kau sibak dari balik kerudungmu,
ketika doa kita runtuh di tengah keramaian kota.
di kota ini,
segala moksa kita tanam di tengah bangunan kastil tua dan runtuhan masjid yang dipagari burung gereja.

aku mengenangmu lewat gerimis sore hari :
ketika ujung alismu jatuh satu per satu di antara rumput laut dan ribuan pasir putih
kabarkan rahasia angin yang membungkus kedua lenganmu.
tempat kita alirkan ribuan keluh.
di sini, di beranda kecil ini kugerai kembali warna angin yang kau simpan di
sudut kelopak matamu merajut gerimis sore hari.

aku mengenangmu lewat gerimis sore hari :
di luar orang-orang ramai menunggu hujan, menggamit gamis yang dibasahi airmatamu.

Desember 1997

dari :
SIRKUIT: Sajak-sajak Edy A. Effendi
Republika, 22 Mar 1998

Pengirim : Yono Wardito
Mailing List Gedong Puisi
 
 

Sajak-sajaknya yang Lain
 Pesajak-pesajak Lain