PERCAKAPAN RAHIM 4
 
 

Oleh :
Edy A. Effendy



 
 
 
 

sore hari,
debu di Karbala dan Najaf,
seperti jejak kaki yang tak lagi tersisa oleh mimpi-mimpimu.
Jari-jemarimu abadi ketika hujan tumbuh di lenganmu aku menyelam di kedalaman rahimmu menanam benih dari sudut-sudut kota yang tak lagi alirkan gelombang laut.

bersama rumput-rumput laut,
ketika hujan jatuh di jalanan kota Pompei
aku arungi rahimmu di bawah cemara yang patah memeriksa tubuh yang makin memerah hinggap di akar-akar laut menuju pembaringan tidurmu.

1998
 

dari :
SIRKUIT: Sajak-sajak Edy A. Effendi
Republika, 22 Mar 1998

Pengirim : Yono Wardito
Mailing List Gedong Puisi


 
Sajak-sajaknya yang Lain
 Pesajak-pesajak Lain