KEMERDEKAAN BLA-BLA-BLA
Oleh :
Erwan Juhara
 

''Kemerdekaan adalah pekik parau
suara darah semburat
di ujung bayonet kayu!'' riuh sejarah
dari tepi celluloid

''Kemerdekaan adalah sebungkus
nasi berlauk asin!'' harap
sepasang pengemis
di tepi protokol Asia-Afrika

Di seberang Gedung Merdeka
seorang pengusaha tambun
menuruni Palaguna sambil bersiul,
''Kemerdekaan adalah memerah susu beruang,
sumber daya manusia bersuara himar!''

Di depan Palaguna seorang penyair
mengumpat Limousine yang hampir menabraknya
Seorang wartawan segera mengabadikan
kisang sang penyair
Pengusaha tambun keluar Limo berkacak pinggang orang-orang berkerumun
tapi segera menyingkir
ketika seorang bocah gembel
menerobos bersama pameo
''meldeka! meldeka! tuan kasihani saya,
saya belon makan...''
tangannya yang kecil dan kotor
tengadah di bawah pengusaha tambun yang nyinyir
imajinasi sang penyair tiba-tiba dihujani beribu onak
kamera wartawan tiba-tiba telah terjatuh
Kemerdekaan adalah bla-bla-bla!

Jakarta, Padang 1998

SIRKUIT: Sajak-sajak Peduli Bangsa

Republika Online edisi : 19 Jul 1998
 
 

 Sajak-sajaknya yang Lain
 Penyair-penyair Lain