DI MALIOBORO
--kepada seseorang yang mengingatkan saya akan Iramani, yang dibunuh di tahun 1965Oleh :
Goenawan Mohammad
Saya menemukanmu, tersenyum, acuh tak acuh
di sisi Benteng VriedenburgSiapa namamu, kataku, dan kau bilang:
Kenapa kau tanyakan itu.Malam mulai diabaikan waktu.
Di luar, trotoar tertinggal.Deret gedung bergadang
dan lampu tugur sepanjang malamseperti jaga untuk seorang baginda
yang sebentar lagi akan mati.Mataram, katamu, Mataram...
Ingatan-ingatan pun bepercikan
--sekilas terang kemudian hilang-- seakan pijar
di kedai tukang las.Saya coba pertautkan kembali
potongan-potongan waktu
yang terputus dari landas.Tapi tak ada yang akan bisa diterangkan, rasanya
Di atas bintang-bintang mabuk
oleh belerang,kepundan seperti sebuah radang,
dan bulan dihirup hilang
kembali oleh MerapiTrauma, kau bilang
(mungkin juga, "trakhoma?")
membutakan kitaDan esok los-los pasar
akan menyebarkan lagi warna permainan kanak
dari kayu: boneka-boneka pengantin
merah-kuning dan rumah-rumah harapan
dalam lilin.Siapa namamu, tanyaku.
Aku tak punya ingatan untuk itu, sahutmu.1997
Mailing MSI Penyair
Saturday, April 15, 2000 7:29 AM
Pengirim NANANG SURYADI