DI ATAS PRASASTI, AKU BERKACA

Oleh:
Hamdy Salad


 
 


Di atas batu prasasti Samodra-Pasai
aku berkaca, menatap rupa dunia resah
seribu muka berwajah biru menghadap laut
para janda dan piatu membaringkan tubuhnya
di lembah saya kecemasan, menjaga obor waktu
memantulkan putih tulang di rumah Tuhan
dalam cermin Yang Satu. Jiwaku meradang
menyaksikan jubah-jubah berlumur darah
berkibaran bagai bendera setengah tiang
tegak berdiri si atas kubah. Malaikat terjaga
mensucikan cahaya pedang dua syahadat
yang selalu gagal dikuburkan para khianat
pewaris nabi palsu, Abu Jahal dan Abu Lahab

Di teras depan Serambi Makkah
aku membaca, mawar khalifah tumbuh mewangi
menjulurkan akarnya ke lubuk jauh Ar-Raniri
di semenanjung utara. Tubuhku meregang
tertindih maut para syuhada di medan perang
kuberikan kakiku pada si lumpuh
kubiarkan mataku dicungkil si buta
di hutan penderitaan. Sebuah peta terbuka
untuk menempuh martabat dan kemanusiaan
dalam keteguhan iman, suara adzan membahana
memanggil Nama-nama tanpa batu nisan

1999
 

Sajak-sajak Hamdy Salad

Kompas Online edisi: 07032000
 
 

 Sajak-sajaknya yang Lain
 Penyair-penyair Lain