Sajak Langit
 

Oleh :
Moyank



 
 
 
 
 
 

Bagai sebuah pengembaraan
untuk melewati suatu titik
dimana mesti mencari jalan
dan sepenggal harap.
Tak akan pernah bosan ataupun
ada sederet tanya dihati
walaupun itu cuma sekedar
imajinasi yang tersembunyi

Hai langit.
Mengapa tak kau dendangkan nyanyian diatas sana
dengan irama dan goyang pinggul primadona
yang jauh dari kelaparan dan ketakutan?

Hai langit.
Mengapa tak kau suarakan sajak  indah diatas sana
yang menggema dan mengisi bumi sedepa
dengan sejuk awan kapas dan tetesan hujan nirwana ?

Kapan akan kau gelitiki aku
lewat hembusan angin cinta
berderai senyuman manja
dan harum aroma surga?

Kapan akan kau pinjamkan aku
seorang primadona mungil, kecil dan lucu
buat pengiring tari-tarian
langit yang pernah aku tahu?

Akankah esok akan kuterima
surat dari sang kekasih disana
sehingga bisa bertatapan muka
dan saling berkata-kata?

Atau mungkin aku harus siap
untuk berjalan dan mecari
arti bumi sedepa dan tetesan hujan nirwana
sehingga aku dapat tunduk dan sujud
dengan telanjang badan?

Ataukah mungkin aku harus terus
berlari diantara tajamnya duri dan bebatuan
yang selalu merobek kulit kakiku
agar dapat mengerti apakah itu semua?

Oh langit.
nanti pasti ada sebuah jawaban
yang aku inginkan darimu
dan kau sembunyikan selain aku

Oh langit.
karena cintaku padamu
kini aku terlelap dalam mimpi-mimpiku
untuk selalu mencari dirimu.
 

Tanjung Santan, Mei 1999
Mailing List Gedong Puisi 1999

 

 Sajak-sajaknya yang Lain
 Pesajak-pesajak Lain