BAB VII. KONFIGURASI ROUTER

 NB: Bab ini adalah kutipan asli dari Buku Privat Komputer karangan sendiri.

 

            Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi Router adalah untuk melewatkan paket IP yang berbeda jaringan. Di dunia warnet alat ini sangatlah penting. Mengapa ?

Karena sebagian besar warnet menggunakan teknologi wireless (radio link) untuk untuk menghubungkan IP Address Static yang diberikan oleh ISP terhadap IP Address Local di warnet itu sendiri.. Sedangkan jika melalui kabel, berarti kita memerlukan modem seperti halnya koneksi Internet melalui jaringan telepon dengan domain Telkom.

            Konfigurasi Router pada komputer sangatlah mudah. Dengan catatan kita harus mengikuti kemauan Linux. Istilah kasarnya : “Kita harus memahami komputer dan bukan komputer yang memahami kita”.

Serangkaian percobaan di bawah ini dapat kita lihat sebagai berikut :

1.     Pasanglah 2 buah Ethernet Card di komputer kita. Pastikan merek dan type-nya dapat dengan mudah ter deteksi oleh Linux Redhat 9.0. Hal ini dapat  ditanyakan kepada Instruktur kita.

2.     Pada percobaan ini menggunakan Ethernet Card Realtek 8029 dan 8139. Dimana pada saat instalasi kita telah mengisi IP Address pada Ethernet Card yang pertama (eth0) dan Ethernet Card yang kedua (eth1)

3.     Jika komputer belum dikonfigurasi sebagai Router, maka kita akan melihat keterangan “Failed” pada ethernet card tertentu setelah mengetikkan perintah “ifconfig”. Atau kita dapat mengetikkan satu per-satu perintah untuk melihat IP Address pada ethernet card pertama (192.168.0.100) yaitu “ifconfig eth0” dan ethernet card kedua (192.168.1.100) yaitu “ifconfig eth1”.

4.     Untuk mengetahui apakah salah satu ethernet card telah menjadi default gateway sekaligus router bagi IP local, ketikkan perintah berikut ini :

      [root@redhat root]# route

      Kernel IP routing table

      Destination       Gateway              Genmask             Flags    Metric     Ref    Use      Iface

      192.168.1.0     *                         255.255.255.0    U         0             0       0          eth1

      192.168.0.0     *                         255.255.255.0    U         0             0       0          eth0

      169.254.0.0     *                         255.255.0.0        U         0             0       0          lo

      127.0.0.0         *                         255.0.0.0            U         0             0       0          lo

      Ternyata keterangan pada kolom Gateway masih kosong dan hanya berisi tanda *.

5.  Di sini Penulis memilih ethernet pertama sebagai default gateway yaitu eht0 dengan IP Address 192.168.0.100. Untuk itu lakukan perintah berikut ini :

      [root@redhat root]# route add default gw 192.168.0.100 netmask 255.255.255.0

      atau :

      [root@redhat root]# route add default gw 192.168.0.100 netmask 255.255.255.0 dev eth0

      Hasilnya dapat dilihat dengan mengetikkan perintah :

      [root@redhat root]# route

      Kernel IP routing table

      Destination       Gateway              Genmask             Flags    Metric     Ref    Use      Iface

      default              192.168.0.100    255.255.255.0    UG       0             0       0          eth0

      192.168.1.0     *                         255.255.255.0    U         0             0       0          eth1

      192.168.0.0     *                         255.255.255.0    U         0             0       0          eth0

      169.254.0.0     *                         255.255.0.0        U         0             0       0          lo

      127.0.0.0         *                         255.0.0.0            U         0             0       0          lo

6.   Nah, sekarang IP Address 192.168.0.100 telah menjadi default gateway. Berikutnya kita dapat mengedit file “sysctl.conf” yang ada di direktori /etc. Sebelum mengedit file tersebut ketikkan sysctl –w atau lihat urutan konfigurasi berikut ini :

      [root@redhat root]# cd /etc

      [root@redhat etc]# sysctl –w

      [root@redhat etc]# vi sysctl.conf

      Cari Keterangan yang sama dengan teks berikut ini :

      # Controls IP Packet forwarding

         net.ipv4.ip_forwarding = 0

       Nilai 0 pada keterangan tersebut diubah menjadi 1. Setelah itu simpan perubahan tersebut dan keluar dari teks editor.

7.   Langkah selanjutnya konfigurasikan komputer client dengan mengisi gateway berdasarkan IP default gateway server kita, yaitu 192.168.0.100. Atau lakukan cara berikut ini :

      Klik kanan Network Neighborhood → Pilih Propertis. Sehingga muncul kotak dialog Network. Kemudian pilih komponent TCP/IP seperti yang kita lihat pada gambar di bawah ini.

 

Gambar 7-1. Kotak dialog Network

 

      Kemudian tekan tombol Propertis hingga muncul kotak dialog berikutnya yaitu TCP/IP Propertis.

      Pilih tab Gateway. Lalu isikan IP gateway sesuai dengan IP default Gateway server. IP default gateway server adalah 192.168.0.100. Kemudian tekan Add untuk memasukkannya ke kotak List box.

      Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :

Gambar 7-2. Konfigurasi Gateway pada kotak dialog TCP/IP Propertis

 

      Tekan Ok dan sekali lagi OKuntuk mengakhirinya. Kemudian restart komputer.

      Untuk menghindari proses restart mintalah keterangan dari Instruktur kita.

8.   Sebelum mengaktifkan fungsi router lakukan test ping misalnya dari komputer Client dengan IP 192.168.0.1 ke komputer lainnya dengan IP 192.168.1.1 (host harus berbeda, dimana network ID 192.168.0 mencoba ping ke network ID 192.168.1) dan sebaliknya dari komputer dengan IP 192.168.1.1 ke komputer dengan IP 192.168.0.1. Di sini kita akan melihat keterangan Request time out.

9.   Biarkan keterangan tersebut berjalan terus. Sekarang lakukan perintah berikut ini

      [root@redhat etc]# sysctl –p

      net.ipv4.ip_forward = 1

      net.ipv4.conf.default.rp_filter = 1

      kernel.sysrq = 0

      kernel.core_uses_pid = 1

      Jika keterangan “net.ipv4.ip_forward = 0” berubah menjadi “net.ipv4.ip_forward = 1” ini berarti fungsi Router siap untuk dijalankan.

10. Lihat apa yang terjadi pada proses ping di masing-masing komputer Client.

      Pada komputer dengan IP 192.168.0.1 akan terlihat sebagai berikut :

      Pinging from 192.168.1.1 with 32 bytes of data :

      Reply from 192.168.1.1 : bytes = 32 time<10ms TTL=128

       

 =========================================================================

 

Latihan.

Seorang ahli router sedang mengatur setting komputer menjadi PC Router yang nantinya akan menjadi server Internet yang akan terkoneksi ke ISP, dimana IP Address ISP tersebut adalah 192.168.0.254/24 dan IP Address yang diberikan kepada Anda adalah 192.168.0.100/26. Tetapi, sang ahli kebingungan, karena salah satu komputer dari clientnya tidak dapat terkoneksi ke Internet. Telah banyak usaha yang dilakukan hingga mengubah firewall dan menginstal ulang sistem operasinya.

Sebagai bahan pertimbangan komputer tersebut memiliki 2 buah ethernet card dan IP Address yang telah ditentukan oleh sang ahli tersebut pada komputer client dan servernya adalah sebagai berikut :

ü      Router dengan eth0 : 192.168.0.100/26 dan eth1:192.168.1.100/25.

ü      Cient I dengan IP Address 192.168.0.2/24 dan IP Address Client II adalah 192.168.1.9/24

Pertanyaan :

  1. Hitung berapa Network ID untuk router dan masing-masing clientnya dengan menggunakan bilangan biner dan fungsi AND.
  2. Komputer manakah yang tidak dapat terhubung ke Internet ?
  3. Lakukan secara praktek.

 

(Kerjakan dalam waktu 15 menit)

 

 

SELAMAT MENCOBA

Tested on May 14, 2004    7 : 20 PM

Last Edited on July 06 2004, 2004   04 : 17 AM

Tested By         : Rhomiko Christoffel Situngkir, A.Md.

---------------------------------------------------------