Kepada Yth. Bapak Wapres RI
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Ketika berbicara di Pondok Pesantren (Pontren) Al-Huda, Doglo, Kabupaten, Boyolali,
Jawa Tengah, Pak Wapres mengatakan: "pemerintah memberi perlindungan terhadap
seluruh warga negaranya sepanjang yang bersangkutan tidak tersangkut masalah
kriminal."
Bapak juga mengatakan: "Pokoknya saya akan mengayomi seluruh rakyat Indonesia
sejauh tidak terlibat kriminal." Beliau juga akan "tetap akan memberikan pengayoman
kepada seluruh warga negara termasuk masyarakat non-Muslim."
Alangkah indah dan heroiknya pernyataan dan tekad Pak Wapres tersebut dan
betapa aman dan damainya negara ini serta betapa bahagianya menjadi warga negara
RI yang dilindungi, selama kita tidak terbukti melakukan tindakan kriminal?
Tetapi, kedamaian dan kebahagiaan itu ternyata hanya bisa dinikmati olah
sekelompok atau segolongan orang saja, dimana perlindungan dan pengayoman
Pemerintah itu diberikan, sementara golongan masyarakat lain, harus berpuas diri
dengan teror dan kesengsaraan yang tak berkeadilan, apalagi beeperikemanusiaan.
Apakah salah kami Pak Wapres? Tindakan kriminal apakah yang sudah terbukti kami
lakukan sehingga kami harus diperlakukan seperti ini, sementara kami tidak berhak
menerima perlindungan dari Pemerintah dan Negara? Lihatlah Pak Wapres!
Pandanglah kami!
Gereja Bethani Dirusak Massa (DetikCom,Rabu, 18/9/2002) Reporter : Arifin
Asydhad: detikcom - Jakarta, Lagi, aksi anarkis dilakukan oleh sekelompok massa.
Sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (18/9/2002) gereja Bethani di Cikarang Barat, Bekasi
dirusak massa. Sampai sekarang, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Ledakan Kembali Guncang Sulawesi tengah (Hilversum, Jumat 20 September 2002
12:30 WIB): Sedikitnya tiga orang luka parah dalam ledakan terbaru di Palu, Ibukota
Sulawesi Tengah. Bom diletakan di kompleks gereja Toraja depan sekolah Alkitab
dan meledak ketika sedang berusaha dijinakan polisi.
Gereja GPdI Palu Diteror (ManadoPost Online, 21/9/2002) Tim Radar Sulteng/JPNN:
PALU - Polisi benar-benar dibuat pusing. Selama lima setengah jam, kemarin, empat
lokasi di Kota Palu diteror bom. Sementara pelakunya sampai saat ini belum berhasil
ditangkap. Teror bom yang melanda empat tempat itu, menambah daftar teror bom
yang terjadi sebelumnya. Termasuk peledakan bom di Sekolah Alkitab Maranatha
Jalan Tanjung Manimbaya, Palu Selatan, yang sampai kini juga belum berhasil
dibekuk pelakunya.
Bom Hantam Sebuah Gereja di Ampana (KOMPAS, Sabtu, 21 September 2002,
18:06 WIB)Palu, Sabtu, Sebuah bom berkekuatan sedang hari Sabtu (21/9)
menghantam sebuah gereja di kota Ampana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
(Sulteng). Informasi diperoleh Antara dari Ampana (sekitar 400 km arah timur Palu),
Sabtu (21/9) siang, menyebutkan ledakan bom sekitar pukul 02:15 waktu setempat
dan terdengar hingga radius 500 meter itu mengakibatkan beberapa bagian bangunan
gereja protestan ini mengalami kerusakan.
Yang ini hanya baru beberapa dari keseluruhannya, dan belum termasuk Maluku dan
Papua, Pak Wapres. Saya sengaja tidak menyebutkan Penyerangan dan
Pembantaian Morotai, Penghasutan dan Adu Domba serta Penyerangan Haruku,
Pembunuhan Tanjung Sial – Pulau Seram, dan berbagai teror pengeboman di Ambon
dan sekitarnya, dll., supaya kita tidak kehilangan fokus.
Mengapa tidak satupun dari para penjahat tersebut yang sudah berurusan dengan
hukum dan yang berwajib, Pak Wapres?
Bapak mengatakan pula bahwa, "Dia bertekad berada di barisan terdepan untuk
menjaga para kiai yang mendapat tudingan menyeramkan itu" (TEMPO Interaktif,
22-9-2002 / 17:42 WIB). Sejujurnya saya katakan, saya tidak berkeberatan atas niat
baik Bapak yang ini. Yang ingin saya tanyakan adalah,
"Mengapa Pendeta Reinaldy Damanik tidak layak mendapatkan penjagaan yang
sama, ketika beliau menerima tudingan tak berbukti yang juga menyeramkan itu?"
Coba Bapak baca hasil pantauan Masariku ini: "Daeng Raja, yang mempengaruhi
massa di desa Tabalu, Mapane, Toili dan Tolana. Desa Toili adalah pusat kegiatan
dan operasional Jihad terutama jika akan melakukan serangan ke daerah-daerah
kristen di Poso dan sekitarnya. Daeng Raja biasanya menggunakan kendaraan mobil
Kijang putih open. Terpantau ada sekitar 3 pucuk AK 47 senjata mereka."
(MASARIKU NETWORK POSO UPDATE)
Apakah Bapak sudah pernah menyarankan agar Kepolisian Daerah Sulteng
memberdirikan keadilan dan hukum terhadap semua pemilik senjata api illegal?
Bagaimana reaksi Bapak dan mereka yang bapak khotbahi, jika Kiyai Abubakar
Ba'asyir diperlakukan seperti Pendeta Reinaldy Damanik? Bagaimana reaksi Bapak
dan mereka yang mendukung Bapak, jika berbagai Pondok Pesantren atau Mesjid
diteror dengan berbagai ledakan bom?
Bapak mengatakan bahwa, "tidak ada jaringan organisasi pimpinan Usamah bin
Laden itu di Indonesia." Lalu, "Kalau pun ada tuduhan tersebut", Bapak "meminta
bukti." Bapak masih ingat perkataan yang sama ketika Bapak tidak setuju bahwa Al
Qaeda dituduh Amerika terlibat di dalam peristiwa 11 September? Apa yang bisa
Bapak katakan tentang hal itu sekarang?
Kalaupun contoh sederhana dari pengrusakan dan peledakan gedung-gedung Gereja
di atas, tidak pernah bisa diselesaikan tuntas, bagaimana Bapak bisa yakin bahwa Al
Qaeda tidak ada di dalam negara ini? Kalau kasus sederhana di atas tidak pernah
terungkap, bagaimana kami, rakyat Indonesia bisa berharap bahwa Al Qaeda akan
pernah diungkapkan?
Tuhan Yesus Kristus kiranya mengampuni kita semua dan memberkati ucapan
Bapak Wapres, jika hal itu berkaitan dengan kebenaran dan keadilan.
Salam Sejahtera!
JL.
|