UPDATE
Polisi Persilakan Wartawan Pantau Penanganan Hercules


TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Anton Bachrul Alam mengundang wartawan yang tergabung dalam Solidaritas Pers Antipremanisme untuk terus memantau penanganan kasus penyerangan Harian Indo Pos.

Undangan itu disampaikan Anton saat menerima delegasi Solidaritas Pers yang unjuk rasa di Mabes Polri, Jumat (23/12) siang. "Kami sambut baik, bahkan kami berencana akan melihat sendiri Hercules di selnya," kata koordinator aksi, Ulin Niam Yusron.

Unjuk rasa Solidaritas Pers Antipremanisme diikuti aktivis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Dewan Pers, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Sejumlah wartawan, termasuk yang biasa meliput di Mabes Polri, silih berganti, melakukan orasi.

Ulin yang juga Ketua AJI Jakarta, dalam orasinya, mendesak Kepala Polri Jenderal Sutanto segera menangkap Hercules dan anak buahnya serta memprosesnya secara hukum. "Tindakan tegas ini akan menjadi sinyal kuat, yang membuat preman-preman yang berpikir untuk menyerang kantor media massa berpikir seribu kali," kata Ulin.

Selain itu Kepala Polri juga diminta ikut melindungi kebebasan pers. ?Caranya, dengan menyosialisasikan UU Pers Nomor 40/1999," katanya.

Dalam peraturan itu, ditegaskan masyarakat yang tidak puas dengan pemberitaan media massa berhak melakukan hak jawab, hak koreksi, atau mengadu ke Dewan Pers. Tindakan premanisme, menurut Ulin, tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Polisi telah menangkap Hercules dan 12 anak buahnya, Jumat dinihari. Hercules pun ditetapkan sebagai tersangka utama penyerbuan pada Selasa (20/12) malam itu. (wahyu dhyatmika)

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2005/12/23/brk,20051223-71105,id.html

copyright Abdul Manan 2003