Sekadar Karya
Tukang Jahit
|
Harry
Purnomo
|
BOLEH dibilang memang
sekadar hasil karya industri kelas tukang jahit. Namun, produk yang
dihasilkan tidak jarang mengundang kekaguman berbagai kalangan,
termasuk prinsipal merek dari Jepang.
Salah satu contohnya adalah modifikasi Daihatsu Taft gardan ganda
untuk menjadi kendaraan taktis militer. Kendaraan ini mengalami
modifikasi pada sistem transmisi, power steering, pompa
injeksi, rem tangan, propeler gardan, dan porosnya.
Selain itu, sebagai kendaraan tempur, mobil dilengkapi dengan
lampu tempur depan dan belakang, braket antena, roll bar,
penutup dari kanvas, pelindung tangki, penarik listrik
(winch), sekop dan kapak, dudukan senjata, dan jeriken.
Rancangan ini sudah lulus uji coba yang dilakukan Litbang ABRI.
"Waktu zaman sebelum krisis," kata Trisna Wijaya. Menurut dia,
kendaraan itu dites untuk menyeberangi sungai, ujian tanjakan, ujian
medan berat, dan semacamnya.
Kendaraan taktis ini memang tidak sempat memperlihatkan kiprahnya
karena terhalang badai krisis multi persoalan berkepanjangan.
"Namun, jika dihitung-hitung, negara akan menghemat jika
dibandingkan membeli produk negara lain dengan spesifikasi sama.
Beli satu impor dapat produk lokal delapan unit," kata Trisna.
Selain kendaraan militer, "tukang jahit" ini juga dipercaya
sebuah perusahaan di negara tetangga untuk menyuplai bus ke kawasan
Timur Tengah. Akan tetapi, ordernya belum diputuskan karena ada
persoalan keamanan di dalam negeri seiring maraknya demonstrasi
anti-AS belakangan ini. "Karena itu, jika situasi membaik,
sebenarnya industri karoseri bisa lebih ramai lagi," kata Trisna.
(drm)