Apakah Alkitab sudah lengkap?
Bilangan 21:14
Itulah sebabnya dikatakan dalam Kitab
Peperangan TUHAN: "Waheb di Sufa dan lembah-lembah ke
sungai Arnon
Yosua 10:13
Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai
bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu
telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur?
Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam
kira-kira sehari penuh.
2 Samuel 1:18
dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani
Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur.
1 Raja-raja 14:19
Selebihnya dari riwayat Yerobeam, bagaimana ia berperang dan
bagaimana ia memerintah, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam Kitab
Sejarah Raja-raja Israel.
Mengapa kitab-kitab itu tidak ada?
Kemungkinan-kemungkinan jawaban:
- Allah menganggap kita tak memerlukan buku-buku tersebut Kalau
begitu, mengapa Alkitab menyarankan kita untuk membaca atau
melihatnya? Jika Alkitab memang Firman Allah, untuk apa menyarankan
kita pada hal-hal yang menyusahkan bahkan tak mungkin
didapatkan?
- Buku-buku itu sudah hilang. Jika kesatuan Alkitab dijaga oleh
Allah, sebagaimana diyakini, mengapa Allah membiarkan buku-buku itu
hilang?
- Penulis Alkitab menulis tidak hati-hati Jika demikian halnya,
bagaimana kita bisa tahu kitab-kitab yang disebut oleh penulis
Alkitab secara informal? Memang, memberi referensi pada "buku
yang hilang" perlu diperhatikan, tapi bagaimana kita bisa tahu
bahwa ayat-ayat lain juga merupakan tulisan-tulisan diilhamkan oleh
Allah kalau penulis Alkitab tidak hati-hati?
- Buku-buku tersebut sudah merupakan kesatuan yang terintegrasi
dalam buku-buku lain di luar Alkitab Jika demikian halnya, Alkitab
tidak kosisten, yang katanya merupakan kesatuan yang kudus (sacred
integrity). Selain itu, berarti ada ayat-ayat Alkitab yang dikutip
buku-buku lain, dan tidak terdapat di dalam Alkitab.
Mungkin ada yang mengatakan, "Allah sudah memberikan apa yang
kita butuhkan", tetapi Alkitab menyebut-nyebut kitab lain yang tak
mungkin kita dapatkan.
Seperti diketahui, kumpulan kitab yang dikenal sebagai
"Alkitab", dipilih oleh berbagai kelompok atau dewan yang
dianggap sebagai orang-orang bijaksana pada waktu itu. Ada buku yang
dimasukkan sebagai kitab suci, dan ada buku yang ditolak (seperti
buku-buku Gnostik dan Apocrypha).
Keputusan itu mungkin tidak dibuat oleh orang-orang
"percaya", namun oleh orang-orang yang dinyatakan dapat
menentukan kitab apa yang "termasuk" dalam Alkitab.
Apakah anda pernah melihat buku-buku yang ditolak? Apakah anda
merasa harus melihat buku-buku itu? Mungkinkah anda ingin pula
menentukan sendiri apakah buku-buku itu ditolak atau tidak? Mungkinkah
hal itu dilakukan pada masa sekarang?
Audie Tangkere
Artikel sebelumnya Artikel
selanjutnya
|