The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

JAWA POS


JAWA POS, Jumat, 14 Jan 2005

Sidney Jones Kini Bicara JI di Manila

MANILA - Sidney Jones ternyata masih kencang bila berbicara soal kelompok yang disebut Jamaah Islamiyah (JI). Direktur International Crisis Group (ICG) Asia Tenggara yang berbasis di Singapura itu berbicara masalah tersebut di Manila kemarin.

Seperti keahliannya selama ini, Jones kini membeberkan perubahan wajah kelompok yang disebut Jamaah Islamiyah (JI) yang dikaitkan dengan Al Qaidah. Dia menyebut, saat ini JI sedang kacau karena dua pemimpinnya bersitegang.

Intelektual yang pernah "diusir" dari Indonesia itu mengatakan bahwa perubahan wajah itu tidak akan mengurangi aktivitas militan Islam. Bahkan, menurut dia, itu bisa membesarkan niat militan yang tidak dikontrol JI.

"Seharusnya ini menjadi berita baik. Namun, ini belum cerita seluruhnya. Banyak kelompok lain di luar JI yang bertujuan melakukan tindakan jihad," kata Jones kepada Asosiasi Koresponden Luar Negeri Filipina di Manila kemarin.

Jones juga menyebut, ketika JI mulai melemah, hubungan institusional dengan kelompok-kelompok lokal, seperti separatis muslim di Filipina, akan digantikan dengan hubungan personal yang dijalin antara gerilyawan muslim dan militan Islam asing yang telah melatih warga Filipina.

Menurut dia, pada 1994 sampai 2003, JI memiliki hubungan institusional dengan kelompok separitis muslim lokal, Front Kebebasan Islam Moro (MILF), yang menjalani latihan di kamp MILF selatan Filipina.

Namun, sejak saat itu, anggota individual JI di Filipina telah menjalankan berbagai kegiatan yang tidak diketahui pemimpin MILF. Termasuk mempererat hubungan dengan Abu Sayyaf, kelompok penculik yang diyakini berhubungan dengan Al Qaidah.

Ini, kata dia, termasuk pertukaran latihan dengan Abu Sayyaf, yang tercatat sebagai organisasi teroris asing oleh pemerintah Filipina dan AS. Jones mengatakan, pemberontak muslim lokal yang ingin mendirikan negara bebas di selatan Filipina masih bisa bekerja sama dengan militan asing, sekalipun mereka tidak memiliki tujuan yang sama, mendirikan negara Islam.

Jones yang pernah merevisi laporannya ketika diprotes Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin itu mengingatkan, otak JI dan operasi Filipina merupakan dalang peledakan bom di selatan belakangan ini. Kelompok asing tersebut bisa melanjutkan memberikan saran konseptual untuk serangan-serangan berikutnya.

MILF yang telah membuka pembicaraan damai formal dengan pemerintah menolak setiap kaitan dengan JI atau kelompok teror lain. Namun, Jones tetap mengaitkannya, yakni dengan menyebutkan bahwa pemimpin MILF tak selalu tahu aktivitas komandan lokal serta kawan JI-nya. Dia tetap menyarankan agar Filipina mengupayakan perjanjian damai untuk mengisolasi militan asing.

Jones juga menyatakan soal perubahan pola keterlibatan militan-militan Indonesia di Filipina. "Pergeseran dari organisasi dominan (JI) dan akademi militer tunggal ke lebih banyak kelompok kecil serta kesepakatan ad hoc, tampaknya, juga berarti bahwa orang-orang Indonesia di sini lebih mengambil alih operasi bersama tuan rumahnya, berbeda dari saat bersama JI," jelasnya.

Dia mengungkapkan, kelompok radikal Indonesia memiliki markas di selatan Filipina, termasuk kelompok Banten di Timur Jawa. Jones yakin kelompok itu terlibat dalam bom Bali pada Oktober 2002 serta bom di depan Kedubes Australia pada tahun lalu di Jakarta.

Apa kata aparat Filipina? Ternyata, mereka tak sejalan dengan pemikiran Jones. Direktur Intelijen Polisi Filipina Roberto Delfin menyatakan, hanya JI yang mempunyai kamp di Filipina Selatan. Dia menyebutkan, laporan-laporan tentang kamp-kamp yang dijalankan militan asing lebih merupakan "spekulasi". (afp/ap/tia)

© 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044