KOMPAS, Selasa, 18 Januari 2005
Pengungsi di Banda Dapat Bantuan Rumah
Banda Naira, Kompas - Pengungsi di Kepulauan Banda akibat konflik sosial tahun
1999 mendapatkan bantuan bahan bangunan rumah. Namun bantuan itu kini baru
mencapai 19,48 persen dari jumlah pengungsi.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi Maluku melalui dana pemerintah pusat siap
menyelesaikan masalah pengungsi tahun ini juga dengan anggaran dana sebesar Rp
180 miliar.
Camat Banda Ismail Rumalutur dalam dialog dengan masyarakat Banda di Banda
Naira, Minggu (16/1), mengatakan bahwa dari 1.001 kepala keluarga pengungsi (4.487
jiwa), baru 195 kepala keluarga yang mendapat bantuan bahan bangunan rumah.
Sisanya sebanyak 806 kepala keluarga belum mendapatkan bantuan sama sekali.
Pengungsi yang ada di Kepulauan Banda berasal dari Ambon, Pulau Seram, Maluku
Tenggara, dan Kepulauan Aru. Mereka tersebar di 10 desa di Kecamatan Banda.
Selama di pengungsian mereka umumnya bekerja sebagai buruh.
Para pengungsi yang sudah mendapat bantuan bahan bangunan rumah adalah
mereka yang memiliki lahan sendiri.
Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku M Abdullah Latuconsina mengatakan,
pengungsi asal Kepulauan Banda yang ada di Pulau Ambon telah direlokasi ke Desa
Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Jumlah pengungsi yang direlokasi 237
kepala keluarga. Di lokasi tersebut telah dibangunkan rumah bagi mereka.
Meskipun demikian, lanjut Latuconsina, pemerintah sedang mengupayakan
pengembalian 20 kepala keluarga pengungsi asal Banda yang tinggal di Pulau Ambon
agar mereka mau kembali ke Kepulauan Banda. Hal ini dilakukan karena ke-20
kepala keluarga itu pemangku adat yang memiliki kewajiban menyelenggarakan
upacara- upacara adat di Banda.(MZW)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|