The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Senin, 28 Februari 2005

Polisi Jamin Tak Ada Upacara Pengibaran Bendera RMS

Ambon, Kompas - Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease menjamin tak akan terjadi upacara pengibaran bendera Benang Raja saat peringatan hari ulang tahun gerakan separatis Republik Maluku Selatan pada 25 April nanti. Jika terjadi upacara pengibaran bendera RMS seperti tahun lalu, seluruh pejabat pemerintahan di tingkat bawah harus turut bertanggung jawab.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau- pulau Lease AKBP Leonidas Braksan di Ambon, Minggu (27/2). Di sisi lain, Braksan tak menjamin kalau sampai terjadi pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) seperti pada 18 Februari lalu saat banyak wisatawan asing datang ke Ambon. Hal ini terjadi karena pengibaran bendera yang dilakukan sembunyi-sembunyi oleh simpatisan dan anggota gerakan separatis RMS sulit dipantau, terutama bila dilakukan menggunakan balon udara dari hutan di sekitar Ambon.

"Kami tidak bisa bisa menjamin (jika ada pengibaran bendera RMS-Red) karena Ambon luas. Mungkin saja dinaikkan di atas hutan. Kami tidak bisa mengawasi entah siapa yang menaikkan. Tetapi, kalau ada upacara bendera seperti tahun lalu, saya jamin tidak ada," ujar Braksan.

Jika sampai terjadi penaikan bendera Benang Raja secara diam-diam, lanjut Braksan, seluruh pejabat pemerintahan di tingkat bawah, seperti lurah, ketua rukun warga, dan ketua rukun tetangga, akan dimintai keterangan dan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Para pejabat pemerintahan di tingkat bawah itu akan dimintai pertanggungjawaban mereka sebagai pejabat publik yang paling mengetahui perkembangan masyarakat. "Jangan semua masalah ini dibebankan kepada aparat keamanan saja," kata Braksan.

Menurut Braksan, menjelang peringatan Hari Ulang Tahun RMS 25 April nanti, banyak momentum yang dapat dimanfaatkan oleh para anggota dan simpatisan gerakan separatis RMS untuk mengibarkan bendera RMS. Momentum tersebut antara lain dengan memanfaatkan kehadiran para pejabat dari pusat, adanya kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar, serta terjadinya peristiwa-peristiwa yang dimodifikasi menjadi isu-isu provokatif dalam dua kelompok masyarakat Maluku yang pernah terlibat dalam konflik.

Masyarakat juga diminta secara aktif menyampaikan informasi tentang hal-hal mencurigakan. Berbagai informasi itu dapat disampaikan melalui aparat keamanan maupun posko pengendali isu yang ada di setiap kantor kecamatan dan markas kepolisian sektor. Untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan pelapor, ujar Braksan, masyarakat dapat menyampaikan informasi melalui telepon. (mzw)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044