Media Indonesia, Kamis, 24 Februari 2005 18:40 WIB
NUSANTARA
Pemuda Muslim-Kristen Ambon Bersihkan Tempat Ibadah
AMBON—MIOL: Puluhan pemuda Muslim dan Kristen, melakukan aksi bhakti sosial
secara bersama untuk membersihkan lingkungan sekitar masjid Al-Fatah dan Gereja
Maranatha di Ambon, Kamis.
Dari Ambon dilaporkan, kegiatan bhakti sosial bersama itu dikoordinir Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Maluku dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Ambon serta dipimpin Ketua majelis jemaat Silo, Pendeta Non. Wattimury
S.Th.
Aksi bhakti sosial itu merupakan salah satu dari sejumlah rangkaian kegiatan yang
digelar oleh Panitia Pelaksana HUT ke-400 tahun Gereja Protestan Indonesia (GPI)
yang dipercayakan pelaksanaannya kepada Badan pekerja Harian (BPH) Sinode
Gereja Protestan Maluku (GPM).
Tidak terlihat sedikit pun adanya perbedaan maupun kecemburuan dan rasa saling
curiga diantara puluhan pemuda Muslim dan Kristen, seperti yang terjadi dan dialami
saat konflik horisontal sejak 19 Januari 1999 lalu.
Mereka terlihat bergembira dan bercengkerama bersama sambil melakukan tugasnya
membersihkan kedua sarana ibadah yang menjadi simbol kekuatan dan kebesaran
agama Muslim dan Kristen di Maluku selama berlangsung konflik kemanusiaan itu.
Siswa dari sejumlah sekolah Kristen maupun madrasah juga dilibatkan secara
bersama dalam aksi bhakti sosial itu, sehingga terjalin tali silaturachmi, kebersamaan
dan kekeluargaan.
"Ini merupakan wujud kebersamaan antara pemuda Muslim dan Kristen di Maluku
khususnya Ambon yang barometer konflik selama ini, bahwa para pemuda telah
kembali bersatu dan siap mengawal proses perdamaian yang semakin tercipta secara
alamiah," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GMKI, Andre Manusiwa yang turut
bersama-sama para pemuda membersihkan halaman Masjid Al-Fatah.
Para pemuda kedua agama bersama seluruh elemen masyarakat akan bekerja keras
untuk mengkampanyekan perdamaian, sehingga tercipta situasi dan kondisis
keamanan yang benar-benar aman secara alamiah, sehingga menjamin berbagai
program pembangunan yang akan dilakukan Pemprov Maluku maupun Pemkot
Ambon dan Pemkab lainnya.
Manusiwa pun mengimbau semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga
dan mempertahankan situasi dan kondisi keamanan semakin kondusif, dengan
memerangi berbagai bentuk provokasi yang dilakukan oknum-oknum tidak
bertanggungjawab sebulan terakhir ini, sehingga konflik dengan dampak
menyengsarakan masyarakat dapat dihindari dan tidak terulang kembali.
"Tidak ada gunanya berkonflik, selain mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan
berkepanjangan bagi masyarakat di berbagai sektor kehidupan, sehingga sudah
sewajarnya semua elemen masyarakat bersatu padu dan bergandengan tangan untuk
memeranginya," ujar Manusiwa.
Puncak perayaan HUT 400 tahun GPI akan dilaksanakan di Stadion Mandala Remaja
Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, bertepatan dengan saat lahirnya
ajaran Kristen Protestan pertama kali, 27 Februari mendatang.
Tanggal diatas merupakan tonggak sejarah lahirnya ajaran Kristen Protestan yang
ditandai dengan baptisan secara Protestan pertama terhadap sejumlah warga Ambon
di Benteng Victoria--sekarang menjadi markas Yonif 733 Masariku, Kodam
XVI/Pattimura. (Ant/O-2)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|