Liputan6.com, 11/1/2005 01:20
Pengungsi Pulau Buru Mendatangi Kantor Gubernur Maluku
11/1/2005 01:20 — Ratusan pengungsi asal Pulau Buru mendatangi Gubernur Maluku
Karel Albert Ralahalu. Pengungsi meminta agar pihak pemerintah daerah Maluku
mengembalikan mereka ke kampung halamannya di Pulau Buru.
Liputan6.com, Ambon: Ratusan pengungsi asal Pulau Buru, Maluku, mendatangi
Kantor Gubernur Maluku, Senin (10/1). Kedatangan para pengungsi ini guna meminta
janji Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu untuk segera mengembalikan mereka ke
kampung halamannya di Pulau Buru. Para pengungsi yang telah lima tahun menetap
di Ambon ini mencegat Wakil Gubernur Maluku Abdullah Latuconsina yang saat itu
baru tiba di kantor.
Pada awal 2003, sebanyak 1.298 jiwa atau 250 kepala keluarga yang sempat
mengungsi di Kota Ambon dipulangkan ke daerah asal di Pulau Buru. Pemulangan
ribuan pengungsi itu dengan menggunakan dua kapal landeng. Para pengungsi yang
dipulangkan mendapat uang saku Rp 100 ribu dan beras 50 kilogram per jiwa [baca:
Ribuan Pengungsi di Kota Ambon Dipulangkan].
Hari ini, DPR memulai sidang pertamanya. Sidang diwarnai dengan hujan interupsi
dari para anggota Dewan. Sidang menyoroti kinerja pemerintah yang dianggap lamban
dalam menangani bencana gempa dan Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam dan
Sumatra Utara. Sebagian anggota DPR menilai pemerintah lemah dalam hal
koordinasi [baca: Sidang Pertama DPR Dibanjiri Interupsi].
Di beberapa tempat di Jakarta, sejumlah elemen masyarakat memprotes kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk rencana pemerintah menaikkan harga
BBM jenis lainnya. Pengunjuk rasa menilai, pemerintah tak mempunyai alasan logis.
Di samping itu, Indonesia kini sedang berduka karena bencana di Aceh [baca:
Demonstrasi Menentang Kenaikan BBM Terus Berlangsung].
Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah daerah
dilanda banjir. Di Padang, Sumatra Barat, luapan air Sungai Batang Air telah
membuat ratusan rumah terendam air dan ratusan warga dievakuasi [baca: Sungai
Batang Air Meluap, Padang Kebanjiran].
Bencana yang sama melanda Kalimantan Tengah. Setelah Muara Teweh, banjir
setinggi dua meter merendam Kota Buntok dan enam kecamatan di Barito Selatan.
Tak hanya rumah-rumah penduduk, banjir menggenangi perkantoran dan gedung
sekolah. Banjir kali ini adalah salah satu yang terbesar di Kalteng dalam 10 tahun
terakhir.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|