The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Sabtu, 22 Januari 2005

Warga Aceh Ingin Relawan Asing Tetap Tinggal

Banda Aceh, Sinar Harapan

Korban selamat dalam tsunami dikamp pengungsiannya inginkan tentara Amerika Serikat (AS) dan sukarelawan asing lainnya tetap tinggal di Aceh. Militer Amerika Serikat telah mengumumkan akan mengurangi operasi darurat bantuan memberi makanan dan penampungan bagi pengungsi bencana gempa bumi dan tsunami.

"Saya ingin mereka tetap tinggal 100 persen. Jika mereka pergi, tidak akan ada lagi makanan," kata Mohamad Amin, seorang nelayan berusia 50 tahun yang rumahnya tersapu gelombang tsunami.

Amin, yang seluruh anggota keluarganya selamat mengatakan sulit pemerintah mengambil alih seluruh tugas besar untuk membangun Aceh karena kesulitan keuangan. Dia mengatakan tentara Amerika dan sukarelawan asing lainnya dapat pergi jika pengungsi sudah kembali ke perumahan dan mendapatkan pekerjaan baru.

Amin mengatakan hal ini di kamp penampungan yang dipadati 950 pengungsi di Banda Aceh, Jumat (21/1). Dia duduk-duduk di bawah kanopi mesjid Al-Faizil, yang dindingnya penuh ditempeli foto-foto korban hilang kala tsunami.

Sukarelawan mengatakan cadangan makanan yang masih tersedia untuk seminggu kebanyakan merupakan bantuan dari kelompok luar negeri termasuk Singapura. Singapura telah menyatakan akan menarik tentaranya yang memberi bantuan di Aceh mulai Jumat (21/1).

Rosmaida Salehsyam (44) seorang guru sekolah menengah atas yang tinggal di penampungan pengungsi lain di Banda Aceh mengatakan ia menyimpan perasaan tidak senang kepada pemerintah AS yang menuduh Indonesia sebagai negara teroris dan ikut campur dalam urusan dalam negeri. Namun dia mengakui tentara AS memberikan bantuan yang berarti baginya dan korban tsunami lainnya.

"Jika mereka akan pergi, seharusnya secara bertahap," katanya. Dia menceritakan tentara dan polisi Indonesia pernah menghalangi bantuan makanan yang ditujukan untuk kampnya dan mengalihkan rute bantuan ke komunitas tentara, yang bahkan tidak terkena bencana tsunami.

Rosmaida mendorong pemerintah asing untuk membantu pembangunan rumah-rumah baru bagi para korban tsunami dan menciptakan lapangan kerja baru untuk menghentikan ketergantungan mereka. Pemerintah Indonesia dapat menghentikan operasi militer melawan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan menggunakan dananya untuk rehabilitasi.

Iskandar Basyah (46) pedagang asongan yang menjual peci di Banda Aceh, mengatakan dia menginginkan tentara dan sukarelawan asing untuk tetap tinggal di Aceh.

"Jika mereka pergi sekarang. Kami akan tenggelam dalam penderitaan yang lebih dalam. Ketika kami melihat mereka di sekeliling, membantu kami, kami merasa beban berkurang," kata Basyah, yang istri dan empat anaknya hilang.

Suasana Lebaran

Sabtu (22/1) ini suasana Banda Aceh masih sepi, sebagian warga ada yang mudik berlebaran di kampungnya atau masih berdiam diri di rumah masing-masing. Aktivitas perkantoran juga masih belum ada.

Menurut seorang tim relawan dari Jesuit Refuge Services (JRS), masih ada mayat di Pulau Nasi yang belum dievakuasi. Mereka ingin kembali ke sana untuk menguburkan mayat-mayat tersebut. Sekarang warga merasa bersalah karena tidak menguburkannya karena pada saat itu mereka panik ingin menyelamatkan diri. Namun setelah masa panik berlalu, warga meminta ke JRS untuk menemani mereka mengevakuasi mayat. Mungkin Minggu atau Senin mereka akan naik boat ke sana.

Lima Strategi

Dalam khotbah Lebaran Haji yang disampaikan oleh Ibrahim Hasan, mantan Gubernur Aceh, dalam penyelesaian konflik Aceh, Ibrahim Hasan menawarkan lima strategi dasar, yaitu berdebat, mengalah untuk menang, pemecahan masalah, menarik diri dari konflik fisik dan psikologis karena ada tawaran amnesti, dan diam. Kelima strategi ini dapat ditempuh bila perundingan lamban dan keputusan tidak tegas.

Mantan Menteri Pangan ini juga mengatakan musibah gempa dan tsunami ini harus dijadikan momentum untuk menghentikan permusuhan di antara kita. Dalam khotbah ini hadir juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gus Dur, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar. (ap/nat/zal)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/toelehoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044