SUARA PEMBARUAN DAILY, 2 Februari 2004
130 Penderita Muntaber di Ambon Masih Dirawat
AMBON - Penderita muntaber di kota Ambon semakin meningkat, khususnya anak -
anak usia balita. Wali Kota Ambon Drs MJ Papilaya mengatakan Selasa (1/2),
pihaknya telah memerintahkan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon siaga
satu dalam menghadapi kejadian luar biasa (KLB) ini.
Hingga kini sedikitnya tercatat pasien yang meninggal 2 orang yaitu balita yang
dirawat awal Januari lalu masing-masing di Rumah Sakit (RS) dr Haulussy dan RS
Gereja Protestan Maluku (GPM), sedangkan yang masih dirawat di sejumlah RS
mencapai 130 pasien.
KLB muntaber telah merebak di kota Ambon sejak 1 Januari 2005 lalu. Pemerintah
Kota (Pemkot) Ambon telah mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan
RS, sejumlah dokter dan pimpinan puskesmas.
Papilaya menuturkan, KLB muntaber harus segera menjadi perhatian serius semua
pihak, sehingga tidak menyerang seluruh penduduk kota secara global. Hampir
seluruh RS baik milik pemerintah maupun swasta di kota Ambon merawat pasien
muntaber.
Menurut Direktur RSU dr.Haulussy Ambon dr Jopy Manuputty, sejak 1 Januari 2005
hingga berita ini diturunkan, pihaknya telah merawat 70 pasien muntaber. Sedangkan
RS GPM hingga kini merawat 47 pasien.
Secara terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ambon dr Nona Huliselan
menuturkan, pasien yang berasal dari keluarga miskin bisa menggunakan kartu
miskin atau kartu Asuransi Kesehatan (Askes) .
"RS Al Fatah dan RSUD dr Haulussy masih memiliki dana program kompensasi
bahan bakar minyak (PK-BBM) yang bisa digunakan untuk membantu pembiayaan
pasien. Bagi RS yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan Askes perlu
mendapat pertolongan pertama gawat darurat, setelah itu pasien boleh dirujuk ke
tempat lain, dan uangnya sesuai ketentuan bisa diklaim ke Askes. (VL/N-4)
Last modified: 2/2/05
|