TEMPO, Kamis, 03 Pebruari 2005 | 12:00 WIB
Kota Palu Diguncang Gempa Susulan
TEMPO Interaktif, Palu: Kota Palu dan sekitarnya, Rabu sore(2/2), kembali diguncang
gempa susulan berkekuatan 4,2 Skala Richter. Gempa yang terjadi pada pukul 17.20
wita itu sempat membuat warga kota Palu panik dan berhamburan keluar rumah.
Mereka takut terkena reruntuhan rumah. Maklum, sejumlah rumah yang ada di Palu
dan sekitarnya saat ini banyak yang retak-retak akibat guncangan gempa pekan lalu
yang berkekuatan 6,2 Skala Richter.
Data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Palu menyebutkan bahwa titik
pusat gempa berada di kedalaman 30 kilometer dan berjarak 40 kilometer arah
tenggara kota Palu. "Diperkirakan di sekitar kecamatan Kulawi, kabupaten Donggala,"
ujar Kepala BMG Palu, Suko Priyatno Adhi, kepada wartawan Kamis (3/2).
Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi susulan
tersebut. Meski demikian, gempa tersebut telah membauat warga Panik. Di Sejumlah
pusat perbelanjaan di kota Palu seperti di Jalan Hasanuddin, warga yang mengunjungi
sejumlah toko berhamburan keluar. Mereka takut akan tertimpa bahan bangunan
toko.
Di Rumah sakit Undata Palu yang lokasinya sekitar 100 meter dari pantai teluk Palu
juga terjadi kepanikan. Para perawat terlihat membopong pasien untuk mengindari
gempa susulan. "Kami mengambil inisiatif mengeluarkan pasien agar tidak takut
berlebihan bila terjadi gempa susulan," ujar Munirah, perawat di RSU Undata.
Warga yang sudah pulang dari kantor pun terlihat kembali mengemasi barang-barang.
Mereka bersiap mengungsi bila terjadi gempa susulan yang lebih kuat. Warga di
Jalan Samratulangi mengeluarkan kendaraannya dalam posisi siap jalan. "Kita
jaga-jaga. Kalau terjadi gempa susulan yang lebih kuat, kita langsung tancap gas,"
jelas Mulawarman, warga di Jalan Samrat.
Menurut Suko Priyatno, gempa susulan masih akan terjadi di kota Palu dan
sekitarnya untuk beberapa pekan mendatang. "Tapi warga warga Palu tidak perlu
panik, namun tetap waspada terutama dalam membersihkan rumah atau gedung yang
bangunannya rawan ambruk," katanya. Darlis
copyright TEMPO 2003
|