TEMPO, Minggu, 16 Januari 2005 | 10:11 WIB
Gus Dur: Pengadilan Agar Adil Terhadap Ba'asyir
TEMPO Interaktif, Denpasar: Ketua Dewan Syuro Partai kebangkitan Bangsa (PKB)
Abdurahman Wahid, meminta agar pengadilan yang sedang memproses kasus Abu
Bakar Baasyir, bersikap jujur. Permitaan itu disampaikannya setelah mendengar
pengakuan mantan penerjemah Presiden Amerika Serikat, Fred Burks, dalam
persidangan Ba'asyir. "Saya sih tidak ikut ke pengadilan. Tetapi yang jelas
pengadilan harus jujur. Kalau memang Abu Bakar Ba'asyir dijadikan bulan-bulanan,
ya harus dibilang tidak bersalah," ujarnya kepada wartawan usai acara pelantikan
Dewan Pengurus Wilayah PKB Bali, Sabtu (15/1).
Dalam kesempatan itu, Gus Dur juga mengaku, saat dirinya menjadi presiden,
tekanan dari pemerintah Amerika Serikat terhadap Indonesia, seperti dalam kasus
Baasyir, kerap dia alami. Namun sebagai presiden, dirinya mengaku tidak
memperdulikan tekanan, maupun pesanan politik dari AS. "Memang beberapa kali
tekanan itu ada. Tidak usah diungkapkan, seperti apa tekanannya, yang jelas saya
sering mengalami itu," katanya.
Sepeti yang telah diberitakan sebelumnya, Burks telah memberikan kesaksian dalam
sidang Ba'asyir. Dia mengatakan mantan Presiden George Bush telah meminta
mantan Presiden Megawati agar pimpinan Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) itu
ditangkap. Namun permitaan itu ditolak Mega.
Raden Rachmadi
copyright TEMPO 2003
|