www.SAP.or.id

Halaman Utama

Contact Info


SC34
(SC =Super Clarity)



Latar Belakang

Mengapa EL34PP
Konfigurasi Umum Push Pull  Amp
Konfigurasi SC34
SC34 Lebih Sederhana dari SE Amp
Uji Dengar
Amplifier  untuk Speaker
Kenyataan diatas impian


Kebahagiaan  dalam hidup lebih ditentukan oleh keberhasilan pencapaian  dalam berbagai aspek kehidupan kita, walaupun masing2 keberhasilan tersebut tidaklah luar biasa, daripada hanya sebuah keberhasilan yg spektakuler dalam satu bidang namun kegagalan di berbagai bidang hidup yang lainnya.


Pemikiran tersebut di atas adalah pemikiran yang saya sampaikan pada sahabat saya Gunawan, sebagai analogi  dari kondisi power amplifier yang ia gunakan.  Pandangan di atas mungkin lebih cocok dalam konteks kehidupan kita secara menyeluruh,  dari pada dalam konteks  menekuni pekerjaan, karena dalam hal menekuni pekerjaan saya lebih setuju dengan prinsip  fokus pada bidang tertentu agar menjadi yang terbaik daripada menangani banyak hal dengan  kualitas yang tidak maksimal.

Rekan Gunawan menggunakan power amplifier monoblok 2A3 dengan daya 3.5wpc  untuk mendrive speakernya.  Power amp monoblok 2A3 bisa dilihat pada Gambar 1 , sedangkan SC34 bisa dilihat pada gambar 2 dan 3.


Fig1

Gambar 1, Monoblok 2A3 Gunawan



Fig2       Fig2
Gambar 2 dan 3, SC34 Gunawan


Kami berdua sama sama sepakat bahwa power monoblok 2A3 ini boleh dibilang hanya memiliki keunggulan pada karakter dinamik yg sangat gesit dan sangat sulit ditandinggi power tabung ataupun solid state lainnya. Diluar karakter dinamik bisa dikatakan power monoblok ini tidak memiliki keunggulan dalam hal lain, sperti misalnya vocal yg warm, bass yang  berbobot, suara yang cenderung tipis, kemampuan yg sangat minim dalam mendorong speaker dll.

Padahal ketika kita menikmati musik ada banyak kelebihan yang harus dimiliki oleh sebuah amplifier agar dapat membantu system menampilkan secara utuh jiwa dan tubuh dari sebuah musik.

Ketika mendengar musik vokal, karakter amplifier yang warm adalah karakter amplifier yg menurut saya menyenangkan.
Ketika mendengar musik rock,  amplfier yg mampu menampilkan nada bass yang berbobot adalah amplifier yg cocok.
Ketika mendengar musik melalui speaker yg memiliki sensitifitas tidak terlalu tinggi, maka amplifier yg berdaya agak besar cenderung akan bersuara lebih baik daripada amplifier berdaya kecil seperti monoblok 2A3 milik Gunawan ini.

Dan masih banyak lagi pasangan kondisi-syarat yang sperti di atas yg bisa kita temukan ketika mendengar musik dengan suatu system tertentu.
Atas dasar penjelasan yg saya uraikan di atas, maka  saya merekomendasikan  amplifier Push Pull EL34 rancangan saya untuk dibuat Gunawan dan ahirnya ia setuju untuk membuatnya.



Mengapa EL34 Push Pull 35wpc

Selama saya berkecimpung dalam bidang audio setidaknya ada dua amplfier push pull EL34 yg paling cocok dengan selera saya yaitu Primaluna Prolog 1 dan Audio Innovation Series 500, kedua amplifier ini adalah amplifier push pull dengan tabung EL34.

Menurut selera saya, konfigurasi push pull dengan EL34 adalah sebuah power amplifier yg memiliki keseimbangan yang baik dalam berbagai hal untuk membantu kita menikmati musik, antara lain :
* Suara vocal yang menyenangkan.
* Kemampuan menggerakkan speaker yang cukup baik ( terutama untuk speaker dengan sensitifitas di atas 88 db)
* Dibandingkan dengan kebanyakan  amplfier single ended DHT  (2A3, 300B, dll) push pull EL34 memiliki kemampuan reproduksi bass
   yang jauh lebih baik ( tergantung kualitas power supply dan trafo yang digunakan)
* Juga dibandingkan dengan kebanyakan amplifier single ended DHT,  maka push pull EL34 memiliki S/N ratio yang lebih baik, karena
   noise dan hum  yang berasal dari heater tidak bisa menembus katode  tabung IDHT EL34 semudah ketika menembus katode tabung
   DHT
* Lebih mudah dalam hal menyediakan power supply untuk heater, karena tidak harus disearahkan untuk bisa jadi bagus.
* Harga tabung EL34 jauh lebih murah dibandingkan harga 2A3, 300B dan sejenisnya.


Konfigurasi Umum Amplfier Push Pull

Konfigurasi yang paling umum dari amplifier push pull yang sudah puluhan tahun digunakan oleh para perancang amplifier tabung dapat anda lihat pada Gambar 4 dan 5 berikut ini.
Mungkin tidak berlebihan ataupun akurasinya akan mendekati 100% kalau saya mengatakan bahwa skema amplifier yang ada di pasaran akan berkisar pada skema yang ada di gambar 4 dan 5 tersebut. Pada rancangan yang ada di gambar 4 dan 5 tsb bisa anda lihat dua buah konfigurasi amplifier push pull yang terdiri dari 3 gain stage yaitu input stage, phase splitter/driver dan output stage.
Perbedaan dasar dari kedua rancangan tersebut terletak pada phase splitter yang digunakan dimana rangkaian pada gambar4 menggunakan concertina phase splitter sedangkan pada gambar 5 menggunakan split loaded phase splitter.

Pada amplifier push pull dengan daya yang lebih besar ( 100W atau lebih), jumlah gain stage bisa menjadi 4, dimana penambahan gain stage ini biasanya adalah penambahan cathode follower di depan output stage untuk membantu phase splitter agar mampu menggerakkan output stage yang menggunakan lebih banyak tabung.

Semakin banyak gain stage dalam sebuah rangkaian baik pada rangkaian amplifier tabung maupun transistor maka suara dari amplifier tsb akan semakin menjadi tidak natural, hal ini adalah trade off yang harus dibayar untuk mendapatkan daya lebih besar.


fig4
Gambar4, 
Push Pull Power amp dengan 3 gain stage dan concertina phase splitter





Fig5
Gambar 5,
 Push Pull  Amp 3 gain stage dengan Split Loaded Phase Splitter




Konfigurasi PP EL34

Skema dari PP EL34 bisa dilihat pada gambar 2 di bawah ini

Fig4  
Gambar 6, Skema PP EL34

Saya merancang PP EL34 untuk menjadi sebuah amplfier push pull yang hanya terdiri dari 2 gain stage saja, karena saya menginginkan sebuah amplifier yang suaranya tidak butek tapi  memiliki transparansi yang bagus dan natural. Menurut pendapat saya  semakin banyak gain stage dalam sebuah amplifier maka suara dari amplifier tersebut akan menjadi semakin tidak natural dan semakin butek atau tidak transparan.


SC34 Lebih Sederhana Ketimbang SE

Karena bagian ini membutuhkan uraian yang cukup panjang maka saya membuat tulisan terpisah yang bisa anda baca di link berikut ini :

http://www.sap.or.id/SC34_simpler_than_SE.html



Uji Dengar Dengan Zingali Prelude 1 dan ATC SCM20

Apa yang saya utarakan dalam uji dengar ini adalah pendapat kami  berdasarkan selera pribadi kami, sehingga anda boleh percaya atau sebaliknya.

Uji dengar pertama kali saya lakukan pada hari minggu malam tanggal 21 Juni 09, di rumah Gunawan bersama dengan 2 rekan saya lainnya yaitu Darson dan Andy. Pada kesempatan ini rekan Darson membawa speaker Zingali Prelude 1 dan rekan Andy membawa speaker
ATC type SCM20.

* Uji Dengar 1 
(Zingali Prelude 1)

Uji dengar pertama kami lakukan dengan Zingali Prelude 1 karena rekan Darson hadir lebih dahulu.
Pada uji dengar dengan Zingali komposisi dari system adalah sbb :
CD                         : Marantz
Preamp                   : Tubelover 26 Plus LOT
Power Amp             : SC34
Power Generator     : Power 500
Cable Interconnect : Canare CAT3

Pada uji dengar pertama ini saya berkesimpulan bahwa  suara yang keluar dari Zingali warm, dan tidak tajam, rekan Darson yang lebih familiar dengan speaker ini mengatakan bahwa suara dari Zingali Prelude 1 ini memiliki bass yang lebih berbobot dan suaranya lebih open ketika di bantu oleh SC34.
Kami menggunakan beberapa CD  :Al Soma,  Ingram Washington, Temptation, Chai Ching, David Bromberg & Akira Jimbo


* Uji Dengar 2  (ATC SCM20)
Pada uji dengar 2 ini kami menggunakan system yang persis sama kecuali speakernya yang kami ganti dengan ATC SCM20.
Album CD yang kami gunakan sama dengan yang kami gunakan pada uji dengar 1 pertama.
Pada uji dengar kedua ini saya baru bisa menyadari bahwa SC34 bukanlah sebuah amplifier dengan kualitas sembarangan.
ATC ( http://www.atc.gb.net ) adalah sebuah speaker berkualitas tinggi  buatan Inggris yang dikenal sebagai speaker yang hanya mau di drive oleh amplifier berkekekuatan besar ( Hungry Power ). Namun pada uji coba kedua ini terdengar bahwa SC34 sama sekali tidak kewalahan untuk mendrive ATC SCM20.
Dengan bantuan SC34, ATC SCM20 mampu mereproduksi nada nada bass dengan berbobot  tanpa boomy, nada nada mid terdengar begitu warm dan detail. Walaupun dinyalakan dalam level yang cukup tinggi dan  mendengar cukup lama  namun suara yang keluar dari ATC SCM 20 ini tidak membuat telinga menjadi lelah/fatique, sekalipun juga saya duduk pada posisi yang cukup dekat dari speaker.



Amplifier untuk Speaker atau Speaker untuk Amplifier
Seperti apa kualitas suara dari sebuah system sangatlah ditentukan oleh speaker dan kemudian source apa yang kita gunakan, karena speaker adalah alat yg bertugas mengubah energi listrik menjadi energi bunyi yang ahirnya kita dengar dan kita nikmati, sedangkan source adalah tempat paling awal dimana informasi musik dihasilkan.
Saya sangat setuju dengan pendapat yang menyarankan bahwa jika kita ingin membangun sebuah system audio, pilihlah terlebih dahulu speaker yang memang cocok dengan selera kita, kemudian source (CD, TT, dll) baru kemudian pre amplifier dan power amplifiernya.
Dalam pandangan ini power amplifier lebih diposisikan sebagai pelayan bagi system dan lebih khusus adalah pelayan bagi speaker.

Namun dalam keseharian saya menekuni dan bekerja di bidang audio, tidak sedikit saya menemukan orang melangkah dalam arah berlawanan dari pandangan di atas, dimana mereka membeli speaker yang cocok dengan amplifier yang mereka miliki, bukannya membeli speaker yang cocok dengan seleranya  terlebih dahulu, baru kemudian membeli amplifier yang cocok dengan speaker tersebut.
Dalam pengamatan saya orang dengan pandangan seperti ini pada ahirnya harus bolak balik ganti speaker atau trade in dengan pedagang dan tentunya  harus membayar biaya tambahan karena pengurangan harga  akibat trade in.

Dalam kaitan dengan pandangan di atas saya sangat "PD"  untuk mengatakan bahwa jika anda berani berspkeluasi untuk membeli terlebih dahulu SC34 baru kemudian membeli speaker yang cocok dengan selera anda, kemungkinan anda akan mengalami kekecewaan adalah relatif rendah,  karena berdasarkan percobaan uji dengar yang sudah saya lakukan selama ini, menurut saya SC34 adalah sebuah amplifier yang sangat akomodatif untuk berbagai jenis musik dan speaker




Kenyataan di atas impian
Terus terang performa dari SC34 ini memang di atas ekspektasi saya, ketika merancang amplifier ini saya memang punya harapan tertentu tentang bagaimanan SC34 yang saya harapkan, namun setelah uji dengar ini saya sangat terkejut bahwa  SC34 menampilkan suara dengan kualitas yang jauh di atas harapan saya,  padahal ketika uji coba ini dilakukan SC34 baru saja selesai dibuat dengan masa pemakaian kurang dari 20 jam dan belum ada pengujian khusus dengan  langkah2 penyempurnaan lebih lanjut.

Saya sangat optimis bahwa SC34 bisa mencapai level kualitas yang lebih baik lagi kalau sudah burn in  ditambah  penyempurnaan lebih lanjut yang sudah saya rencanakan dalam pikiran saya.