Jawa Pos, Jumat, 12/07/2002
Maluku Utara Diguncang Bom
TERNATE - Maluku Utara yang sudah mulai tenang diusik bom. Kemarin, sekitar
06.30 WIT, sebuah ledakan terjadi di sekitar barak pengungsi di Desa Popilo dan
Gurua, Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara. Akibatnya, para pengungsi muslim dan
Kristen yang dipulangkan ke daerah itu panik.
Keterangan di Tobelo menyebutkan, ledakan tersebut cukup keras. Sehingga,
sebagian warga pengungsi diungsikan. Sedikitnya, 63 warga muslim di kedua desa
tersebut diungsikan ke Ternate dan yang lain ke Galela. Sementara warga Kristen
setempat mengungsi ke Kota Tobelo.
Camat Tobelo Ir Hen Namotemo membenarkan adanya ledakan bom di wilayahnya
itu. "Saat terjadi ledakan bom itu, saya berada di Ternate untuk urusan dinas. Situasi
kembali normal setelah dilaksanakan pertemuan antara tokoh agama dan tokoh
adat," katanya.
Sementara itu, pengungsi banyak mengeluh menyusul ditebanginya ratusan pohon
cengkeh dan kakao yang mereka tinggalkan saat terjadi konflik antarkelompok pada
1999 oleh oknum tak dikenal.
Pengrusakan tanaman cengkeh itu dilakukan kelompok tertentu di tengah panen raya
cengkeh tahun ini. Beberapa pengungsi menjelaskan, pengrusakan tanaman cengkeh
itu disinyalir dilakukan saat warga setempat mengungsi ke Ternate dan Galela.
Musim panen raya cengkeh dan pala tahun ini sebenarnya disambut gembira petani
di Kabupaten Maluku Utara (Malut) dan Halmahera Tengah (Halteng). Namun, mereka
sedih setelah melihat kondisi pohon cengkehnya. "Biasanya, kami sekali panen
mencapai 1,5 ton. Tapi, pada musim panen kali ini, produksinya menurun drastis,"
kata Asrul Djafar, pengungsi di Desa Popilo.
Sementara itu, Kepala Desa Gurue Muchlis Baba secara terpisah menjelaskan,
pengrusakan tanaman milik pengungsi di Kecamatan Tobelo itu sudah berulang kali
dilaporkan kepada Satgas TNI yang menempati pos di kedua desa maupun
pemerintah daerah. Namun, sampai sekarang, realisasinya tidak ada. (jpnn/ant)
|