KOMPAS, Selasa, 02 Juli 2002
Pemeliharaan Keamanan di Poso Utamakan Siskamling
Palu, Kompas - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigadir
Jenderal (Pol) Zainal Abidin Ishak menekankan, salah satu bagian terpenting dalam
pemeliharaan keamanan di Kabupaten Poso adalah peran serta masyarakat dalam
sistem keamanan lingkungan (siskamling). Aparat keamanan yang melanjutkan
operasi pemulihan keamanan dengan operasi pemeliharaan keamanan Sintuwu
Maroso-1 selama tiga bulan ke depan akan lebih berperan sebagai fasilitator bagi
masyarakat untuk mencapai kondisi aman yang diharapkan.
Seusai peringatan Hari Bhayangkara Ke-56 di Markas Polda Sulteng di Palu, Senin
(1/7) siang, Zainal menyebutkan, operasi pemeliharaan keamanan di Poso melibatkan
sekitar 2.100 unsur Polri ditambah dua kompi Batalyon 711/Raksatama. Karenanya,
dengan pasukan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan Operasi Sintuwu Maroso
yang melibatkan sekitar 3.000 personel Polri dan TNI, salah satu langkah yang
ditunjukkan aparat keamanan adalah mendorong pengamanan yang dilakukan
masyarakat sendiri.
Untuk mencari bentuk pengamanan ideal, Polda Sulteng menyelenggarakan
lokakarya siskamling yang melibatkan pemuda dari kedua komunitas. Dalam
lokakarya awal bulan Juni lalu di Poso Kota, sebagai fasilitator aparat keamanan
menunjukkan rambu-rambu pemeliharaan keamanan. Rencananya, lokakarya akan
dilakukan dalam lima tahap. Tujuan akhirnya adalah mencari sistem operasional
pengamanan terbaik dengan melibatkan masyarakat. "Kalau ini berhasil, tidak
menutup kemungkinan bisa dilakukan di daerah konflik lainnya di Indonesia," kata
Ishak.
Menanggapi pertanyaan Kompas, Ishak mengakui peserta lokakarya siskamling
akan bekerja pada komunitas mereka sendiri. Meski demikian, dalam konsep "desa
damai", peserta lokakarya itu diharapkan bisa menjadi pionir perdamaian di wilayah
masing-masing. Ishak berharap, pada akhirnya siskamling akan menjangkau kedua
komunitas dengan membentuk pengamanan bersama lintas komunitas.
Mantan Komandan Komando Pelaksana Operasi Pemulihan Keamanan Sintuwu
Maroso Komisaris Besar Sukirno mengakui salah satu utang tugas Opslihkam
Sintuwu Maroso adalah pemulangan pendatang. Sesuai Deklarasi Malino, Poso
sebagai bagian integral Indonesia merupakan wilayah terbuka bagi warga negara
Indonesia. Meski demikian, aturan lebih khusus termuat dalam agenda dan rencana
kerja bidang keamanan dan penegakan hukum termuat dalam lampiran 1 Deklarasi
Malino menyebutkan tugas pengembalian dan pemulangan pendatang.
"Karena itu, kami pun mengharapkan adanya kesepakatan baru persoalan
pemulangan pendatang ini," kata Sukirno yang berharap hal-hal teknis bisa
dirumuskan bersama oleh Kelompok Kerja Deklarasi Malino, deklarator, tokoh
masyarakat, dan pemerintah daerah. (dik)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|