The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

8.000 Personel PPRC Akan Diterjunkan di Ambon


KOMPAS, Kamis, 11 Juli 2002

8.000 Personel PPRC Akan Diterjunkan di Ambon

Jakarta, Kompas - Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) akan diterjunkan di Maluku bulan Agustus mendatang. Pasukan berkekuatan 8.000 personel itu melakukan gladi lapang selama tujuh hari di Kota Ambon, dan selanjutnya menunggu perintah Panglima TNI, apakah mereka akan ditarik kembali atau ditugaskan di bawah kendali operasi (BKO) Kodam XVI/ Pattimura.

Panglima Divisi Infanteri-2 Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) yang sekaligus sebagai Komandan PPRC, Mayjen Djoko Santoso mengatakan bahwa pengiriman PPRC ke Ambon dalam rangka latihan rutin yang setiap tahun dilaksanakan. Djoko adalah Panglima Kodam Pattimura yang juga menjadi Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Koopslihkam) Maluku.

"PPRC hanya melakukan latihan biasa di sana. Ini adalah program tahunan PPRC yang kebetulan diadakan di Ambon, setelah selesai gladi posko," kata Djoko kepada wartawan, usai upacara penyerahan tugas dan jabatan Panglima Kostrad dari Jenderal Ryamizard Ryacudu kepada Letjen Bibit Waluyo di Lapangan Brigade Infanteri Lintas Udara-17 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (10/7).

Bibit yang ditanya mengenai pertimbangan dipilihnya Ambon sebagai tempat latihan PPRC mengatakan, latihan seperti itu dapat dilakukan di daerah mana pun dalam wilayah Indonesia. Ia meminta agar rencana latihan PPRC di Ambon tidak dipolitisir. "Tidak ada aturan yang melarang tentara latihan di daerah rawan. Masyarakat tidak usah resah dengan kedatangan PPRC, sebab ini hanya latihan biasa," tuturnya.

Djoko menegaskan, latihan PPRC tidak ada kaitannya dengan antisipasi gangguan keamanan di Maluku. Bahkan, sejauh ini, tidak ada penambahan pasukan di Maluku. Menurut dia, situasi keamanan di Maluku yang tampak di permukaan relatif tenang, meski masih terdapat potensi konflik. Potensi konflik yang perlu diwaspadai adalah adanya proses pemilihan Bupati Maluku Tengah, Bupati Maluku Tenggara, Bupati Tidore, dan pemilihan Gubernur Maluku Utara. Itu berlangsung sekitar Agustus dan September.

Hanya seminggu

 PPRC adalah pasukan gabungan TNI dari unsur Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, yang tugas utamanya menangkal dan menghancurkan musuh secara cepat. Musuh yang dihadapi PPRC bisa berupa penyelundup yang akan membawa kekayaan negara ke luar negeri maupun gerakan separatis. Penangkalan terorisme juga menjadi bagian tugas pokok PPRC, baik terorisme domestik, regional, maupun internasional.

 Pasukan ini dibentuk pada tahun 1985, dan dibawahi langsung oleh Panglima TNI, sementara komando pengendalinya berada di Kostrad. Dalam satu kali 24 jam setelah ada perintah dari Panglima TNI, PPRC sudah harus berada di daerah yang membutuhkan pengamanan reaksi cepat. Pasukan pemukul ini bergerak atas keputusan pemegang otoritas politik.

Jenderal Ryamizard pada kesempatan terpisah pernah menjelaskan, PPRC hanya punya waktu paling lama seminggu di daerah operasi, kemudian operasi dilanjutkan oleh pasukan lain. "Jadi kalau tidak ditarik setelah seminggu, mereka bukan PPRC lagi, melainkan pasukan yang menjalankan tugas rutin. Namun demikian, mereka masih tetap memiliki kemampuan PPRC dan bisa ditarik lagi sebagai PPRC. Bisa juga mereka menjadi pasukan yang didekatkan pada daerah rawan," papar Ryamizard. (lam)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044