KOMPAS, Selasa, 30 Juli 2002
Serpihan Bom Ambon Diperiksa Labfor
Jakarta, Kompas — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Jenderal
(Pol) Da'i Bachtiar mengemukakan, berkaitan dengan peristiwa peledakan di kawasan
Mardika, Ambon, Sabtu (27/9), saat ini pihak kepolisian masih melakukan
penyelidikan. Kepolisian sudah mengirimkan serpihan bom ke Laboratorium Forensik
(Labfor).
"Serpihan itu sedang diperiksa, kira-kira bahannya dari apa saja, untuk sampai kami
melakukan kesimpulan peledakan itu dilakukan oleh kelompok mana. Tapi, sampai
sekarang belum bisa kami buktikan," kata Da'i, Senin (29/7) di Kantor Menko Polkam
Jakarta.
Menurut Da'i, yang lebih utama sekarang, momentum peledakan itu harus dijadikan
alasan untuk menindak tegas pelaku atau mereka yang menyimpan senjata api atau
bom-bom. Untuk itu, aparat keamanan di Ambon akan melakukan sweeping atau
razia-razia terhadap kepemilikan senjata api atau bom tersebut.
Mengenai pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo
Bambang Yudhoyono—yang menyebutkan bahwa ada pengkhianat di
Maluku—menurut Da'i, itu adalah analisis Menko Polkam. "Pasti ada
kelompok-kelompok kecil yang tidak menghendaki perdamaian, sehingga wajar saja
jika dikatakan ada orang-orang yang mengingkari perdamaian," tuturnya.
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mengemukakan
bahwa situasi di Ambon sebenarnya telah kondusif. "Tapi, kemudian entah dengan
maksud apa tiba-tiba meledak bom yang kita tidak paham apa maknanya, karena
pada dasarnya kebutuhan akan rasa aman adalah kebutuhan manusia," paparnya.
Menjawab pertanyaan soal ada tidaknya laporan dari Panglima Komando Operasi
Pemulihan Keamanan Maluku, Endriartono mengatakan bahwa hingga kini belum ada
laporan. (lok)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|