KOMPAS, Selasa, 30 Juli 2002, 16:02 WIB
Secara Umum Kondisi Maluku, Malut dan Sulteng Membaik
Laporan : Angelina Maria Donna
Jakarta, KCM
Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan meskipun masih ada
beberapa insiden, namun secara umum kondisi di Maluku, Maluku Utara dan
Sulawesi Tengah sudah membaik.
Pemerintah mengimbau untuk meningkatkan efektivitas kegiatan intelijen di ketiga
daerah tersebut untuk mengidentifikasi masih adanya elemen-elemen yang ingin
mengganggu situasi di sana, sehingga langkah-langkah hukum dapat dilaksanakan
dengan tepat.
"Perlu dilakukan peningkatan efektivitas dari kegiatan intelijen, agar ketika rakyat
ingin bersatu, tetapi masih ada elemen-elemen yang ingin mengganggu harus dapat
diidentifikasi segera," ujarnya usai Rakorsus dengan jajaran Pemda Maluku, Maluku
Utara dan Sulawesi Tengah mengenai evaluasi dari langkah-langkah pemerintah pusat
dan daerah dalam mengatasi konflik di ketiga provinsi tersebut.
Yudhoyono menjelaskan, meskipun hanya merupakan riak-riak kecil seperti
peledakan bom di Ambon beberapa waktu lalu, hal itu harus bisa dikelola secara baik,
karena kalau tidak akan mengganggu terjadinya proses normalisasi.
Khusus untuk daerah Maluku Utara, lanjut Yudhoyono, diperlukan normalisasi secara
tuntas kehidupan sehari-hari, sedangkan untuk Sulawesi Tengah harus segera
memulihkan keamanan, menegakkan hukum, melanjutkan rehabilitasi dan
rekonsiliasi, perjanjian Malino diintensifkan, sehingga dengan demikian proses
normalisasi tidak akan terganggu.
Untuk Maluku Utara, pemerintah berharap agar kebijakan yang sudah ada terus
dijalankan secara sungguh-sungguh, penegakan hukum harus diorientasikan kepada
mereka yang melakukan aksi-aksi mengingkari perjanjian Malino II.
Di samping itu juga perlucutan senjata harus dilakukan secara menyeluruh, kemudian
tindakan hukum harus dilakukan terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh Front
Kedaulatan Maluku (FKM) dan Laskar Jihad pasca Malino. "Untuk itu diperlukan
peningkatan sinkroninasi, koordinasi dan langkah hukum yang lebih efektif dalam
pengelolaan penguasa darurat sipil Maluku," katanya.
Sementara itu, Gubernur Maluku Saleh Latuconsina mengemukakan, masyarakat
sudah tidak lagi terprovokasi oleh berbagai aksi yang ingin mengganggu keamanan di
Maluku. Berkaitan dengan insiden peledakan kemarin yang menimbulkan korban
sebanyak 54 orang, saat ini tinggal 25 orang yang masih dalam perawatan.
"Ketahanan lokal masyarakat itu sudah tinggi. Jika dulu massa mudah terprovokasi,
sejak beberapa waktu lalu, hanya beberapa saja yang terprovokasi. Insiden kemarin
hanya berlangsung sekitar satu jam, tetapi di lokasi-lokasi lain keadaan biasa dan
normal," tutur Latuconsina.
Jadi, tambahnya, kejadian kemarin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
masyarakat setempat, bahkan saat ini semua barikade-barikade sudah dibuka dan
masyarakat luar kota bisa keluar masuk dengan bebas ke Maluku.
Senada dengan Latuconsina, Pjs Gubernur Maluku Utara Sinyo H Sarundayang
mengatakan kondisi riil di Maluku Utara sudah kondusif, namun dalam rangka
mengembalikan kehidupan menjadi normal, pemerintah tidak mau mengambil risiko
dan terus melakukan sweeping senjata. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat
kehidupan di Maluku Utara akan lebih normal dan sampai saat ini senjata-senjata
yang ada di masyarakat belum memakan korban," terangnya.
Sementara Kapolda Sulteng Brigjen Pol Zainal Abidin Ishak mengutarakan, meski
terjadi insiden-insiden kecil, sehingga menimbulkan isu akan terjadinya kerusuhan
kembali, namun hal ini bisa diatasi dan masyarakat tidak terprovokasi, karena
semuanya telah diserahkan kepada aparat setempat. (ima)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|