The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Tentara Indonesia Tegang di Tobelo


MASARIKU NETWORK

Tentara Indonesia Tegang di Tobelo

Kamis 11 Juli 2002 sekitar Pk. 05.003 Wita tiba-tiba terdengar sebuah ledakan Bom yang terjadi di antara Desa Popilo dan Gorua Kecamatan Tobelo. Desa ini terletak di jalur trans utama antara Tobelo – Galela. Desa Popilo lebih banyak di huni warga muslim sedangkan Desa Gorua lebih banyak di huni warga kristen, namun kedua desa ini penduduknya campur antara kristen dan muslim. Jadi tidak ada itu yang namanya puluhan desa kristen mengepung desa muslim karena kedua desa ini terletak di jalur poros Tobelo – Galela.

Pagi itu masyarakat dua komunitas di kejutkan dengan ledakan keras bom tersebut. warga kristen yang lebih mayoritas karena belum semua penduduk muslim kembali, keluar rumah dan bersiaga sambil bingung ada apa ???? keluarnya jumlah massa kristen itu ternyata di manfaatkan oleh kelompok/oknum tertentu untuk memprovokosai penduduk. Informasi yang satu mengatakan bahwa warga kristen akan menyerang warga muslim dan semua warga muslim terutama-wanita dan anak-anak harus di evakuasi sehinggga entah sumber berita dari mana akhirnya wanita dan anak-anak di evakuasi sebagian ke Polsek Tobelo dan Kompi 732 Banau Tobelo, dan sebagian lagi ke Ternate, Morotai dan Galela.

Informasi lain menyatakan bahwa warga muslim akan menyerang warga kristen, sudah ada puluhan kapal-kapal pengangkut jihad saat itu sedang berlayar dari Ternate untuk menyerang warga kristen, sehingga dengan modus yang sama sebagian warga kristen mengungsi ke Tobelo. Berita-berita menyebutkan bahwa ada ketegangan dan keresahan umat muslim di Ternate tetapi setelah kami melakukan cros chek dengan Ternate memang awalnya mereka kaget tetapi akhirnya mereka memaklumi situasi yang terjadi. Disamping itu mereka yang di Ternate juga tidak terlalu kaget sebab mereka memang sudah punya Program dan Target untuk merebut Tobelo. Dan yang terjadi di Ternate adalah pemeriksaan KTP penduduk kristen Lata-lata, Loloda Utara sehubungan dengan insiden pembunuhan di tengah laut terhadap pemilik perahu motor (muslim) yang dilakukan oleh penduduk Lata-lata ketika mencarter perahu tersebut. sampai saat ini warga kristen lainnya yang berada di Ternate tidak mengalami g! angguan apapun dari warga muslim setempat.

Situasi sebenarnya yang terjadi di lapangan adalah bahwa sebelumnya ada penempatan satuan Den Zipur V yang tergabung dalam satuan PHH di tempatkan di Tobelo khususnya untuk menjaga Desa Popilo dabn Gorua namun kadatangan mereka di tolak masyarakat, utamanya warga kristen. Hal ini terjadi karena beberapa oknum dalam satuan tugas tersebut sudah sangat di kenali masyarakat ketika mereka bertugas pada kerusuhan 1999. saat itu banyak warga kristen yang mati karena di tembaki begitu saja sampai akhirnya ada sekitar 7 orang anggotanya yang tiba-tiba kedua tangannya "Takroll" alias cacat karena bengkok-bengkok atau orang jawa katakan "melungker" setelah mereka membunuh sejumlah warga kristen di Tobelo, itu belum perlakuan lainnya. Saat itu memang mereka sempat minta maaf dan memohon agar tangan ke tujuh anggota tersebut bisa kembali lagi namun tokoh adat masyarakat setempat mengatakan mudah sekali meluruskan! tangan itu, syaratnya hanya satu : Hidupkan dulu orang-orang yang anda sudah tembak mati itu nanti tangan itu bisa lurus kembali ! akhirnya ketujuh orang tangan bengkok tersebut di usung dan di bawah pulang ke Jawa Timur tempat asal kesatuannya.

Penolakan warga kristen itulah yang memicu berbagai ketegangan dengan beragam issu. Sebenarnya bukan hanya warga kristen saja yang menolak mereka tetapi warga muslim juga menolak kedatangan satuan tersebut. masyarakat setempat justru meminta dan lebih senang kalau yang di tugaskan disana adalah satuan Marinir.

Saat ini warga masyarakat di sana terus berupaya agar pasukan yang ditempatkan adalah dari satuan Marinir.

Mengenai penebangan pohon-pohon Kelapa, Pala, Cengkeh dan lain-lain itu terjadi pada sekitar 2 atau 3 bulan lalu dan bukan pada waktu bom meledak, Kamis 11 Juli 2002. Insiden penebangan pohon itu juga sudah dibahas di Komisi E DPRD TK. I Ternate dan sudah dilakukan investigasi baik dari warga muslim sebagai pelapor maupun warga kristen yang dituduh melakukan penebangan. Pendekatan secara dinas maupun secara pribadi sudah dilakukan kepada Camat, Kepala Desa maupun kepada Pendeta setempat namun hal tersebut belum bisa mengungkap penebang misterius yang meresahkan masyarakat itu. Warga kristen sendiri bingung karena tidak tau siapa yang melakukan penebangan itu, apalagi kebun-kebun itu cukup jauh dari pemukiman penduduk.

Penebangan itu sendiri terjadi biasanya saat umat muslim sedang melakukan ibadah jumat namun saat dilakukan pengecekan orang-orang misterius dan nampak sangat terlatih melakukan provokasi dan penyusupan itu menghilang.

Untuk mengungkap misteri yang merugikan masyarakat itu seharusnya aparat keamanan yang masih punya Nyali, Dedikasi, Sportivitas dan keadilan yang ditempatkan disana dan memburu para pelaku perusak kesatuan dan persaudaraan itu serta menindaknya dengan tegas tanpa pandang bulu. Tindak tegas mereka ! apapun latar belakang Agamanya, Sukunya, Politiknya dan lain-lain !

Jika tidak maka aparat tidak lebih seperti kucing yang ketakutan dan tidak berdaya melihat tikus-tikus got yang besar yang berkeliaran didepannya dan melecehkannya.

JK

Recieved via MASARIKU NETWORK
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/unpatti67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044