SINAR HARAPAN, 13 Juli 2002
Tim Penyelidik Ambon Bertemu Dua Komunitas
Ambon,Sinar Harapan
Tim Penyelidik Independen Nasional yang diketuai I Wayan Karya, di Ambon, Jumat,
bertemu delegasi dua komunitas yang mengikuti perundingan Maluku di Malino,
Sulsel, 11-12 Februari lalu.Pertemuan itu dimaksudkan untuk menghimpun masukan
dari delegasi Malino II sehubungan tugas dan tujuan kerja Tim guna merealisir butir ke
enam dari 11 butir kesepakatan ditandatangani komunitas Islam, Kristen dan
pemerintah.
Butir keenam dari kesepakatan Malino II adalah mengusut tuntas peristiwa 19 Januari
1999, Front Kedaulatan Maluku(FKM), Republik Maluku Selatan(RMS), Kristen RMS,
Laskar Jihad, Laskar Kristus, pengalihan agama secara paksa, pelanggaran HAM dan
lainnya demi tegakkanya hukum.
Anggota delegasi Malino II, baik Islam maupun Kristen menyambut baik kehadiran
Tim Penyelidik Independen Nasional secara formal mengingat kurun waktu sejak
kesepakatan Malino II ditandatangani dengan pembentukkan dan kerjanya sekitar
empat bulan lebih. Alasannya, masyarakat cukup resah karena isu, fokus dan
peristiwa yang berkembang sehingga sering menjadi bahan pertanyaan maupun
tuntutan terhadap anggota delegasi Malino II saat sosialisasi 11 butir kesepakatan.
Ketua Tim Penyelidik Independen Nasional, I Wayan Karya, memahami
perkembangan yang terjadi di masyarakat terhadap kehadirannya bersama 13
anggota lainnya. "Hanya saja, pemerintah mempertimbangkan secara arif dan
bijaksana untuk mengeluarkan Keppres 308/2002 tertanggal 6 Juni karena menyikapi
situasi dan kondisi keamanan," tuturnya.
Oleh karena itu, kerja tim ini diharapkan mendapat dukungan dari semua komponen
bangsa di Maluku agar hasilnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif optimal.
"Yang pastinya, kehadiran tim ini tidak menginginkan terjadinya deviasi terhadap
situasi keamanan semakin kondusif dengan dampaknya penderitaan berkepanjangan
bagi masyarakat," tandas Wayan Karya. (ant)
Copyright © Sinar Harapan 2002
|