SWARA.NET, 2002-07-03 22:46:20 WIB
300 Ton Beras Pengungsi Ambon Bakal Busuk
*Diterlantarkan ACF, LSM asal Prancis.
Sedikitnya 300 ton beras jatah pengungsi di Maluku bantuan Program Pangan Dunia
(World Food Programme/WFP) yang kini tersimpan di gudang Dolog Kodya Ambon,
terancam busuk karena diterlantarkan ACF, salah satu LSM asal Prancis.
Wagub Maluku Bidang Kesra, Dra Paula Renyaan, ketika dikonfirmasi Antara di
Ambon, Rabu (3/7) membenarkan adanya beras bantuan WFP yang penanganannya
tidak diserahkan ACF karena programnya telah beralih ke pemberdayaan pengungsi.
"Jumlah berasnya sekitar 300 ton, yang berdasarkan laporan Dolog Maluku, sebagian
telah terserang kutu," katanya.
Oleh karera itu, Wagub Renyaan menegaskan, pihak Dolog Maluku jangan
disalahkan karena tidak memiliki kewenangan untuk menyalurkan beras tersebut.
"Apalagi beras bantuan WFP yang dipasok dari Australia itu adalah kualitas terbaik
sehingga Dolog tidak bisa menjualnya ke pasaran bebas karena bisa menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.
Mengenai kemungkinan Pemda Maluku akan menanganinya, Wagub menjelaskan,
tidak bisa mengambil alih begitu saja karena sebelumnya ditangani ACF dan
penanganan saat ini tidak tahu diserahkan ke mana.
Kendati demikian, ia telah melaporkan masalah tersebut kepada salah satu
Koordinator WFP untuk Indonesia yang mendampingi Dirjen Bantuan dan Jaminan
Sosial Depsos, Dr Sumaryati Aryoso SKM ke Ambon, 2-3 Juli.
"Koordinator WFP menindaklanjutinya dengan memerintahkan stafnya untuk
menyelesaikan permasalahan 300 ton beras tersebut. Begitu pun, mereka tidak
menyalurkan beras dengan kondisi tidak baik kepada pengungsi sehingga jangan
diresahkan," ungkap Wagub Renyaan.
Disinggung tentang besarnya dana bantuan lanjutan dari WFP, ia mengatakan,
tergantung kebutuhan yang disampaikan melalui proposal yang akan diajukan. "Pihak
WFP telah menyatakan kesediaan untuk membantu beras, minyak goreng dan
kacang-kacangan," katanya. (ant/pas)
|