|
Pernah seorang bisnis kaya raya berkunjung ke guruku Ajahn Chah di Thailand. Dia memohon pada Ajahn Chah utk meramalkan nasibnya. Sebagai bhikkhu yang patuh pada peraturan Sang Buddha, tentu saja Ajahn Chah tidak boleh meramalkan nasib siapapun. Dengan tegas, Ajahn Chah menolak permintaannya.
Tetapi orang ini bersikeras, dia berkata, " Ajahn Chah, saya tahu kamu sangat patuh pada peraturanmu, maka itu ramalanmu pasti sangat tepat. Buatlah pengecualian padaku, karena saya selalu membantu vihara ini. Kamu juga tahu dana yangg saya kasih pada vihara mu ini paling besar dibandingkan yang lainnya. Anggaplah ini sebagai tanda terima kasih kamu padaku."
Ajahn Chah tersenyum dan berkata, " Baiklah kalau itu kehendakmu."
Kemudian dengan hati-hati Ajahn Chah mengamati telapak tangannya, dia menelusuri garis-garis tangan orang itu dengan jarinya sambil tersenyum-senyum.
Bisnisman ini makin ingin tahu tentang ramalannya dan bertanya, " Bagaimana Ajahn Chah ? Gimana masa depan saya ? Gimana ?"
Ajahn Chah menutup tangannya dan berkata, " Well, garis tanganmu berbengkok-bengkok menunjukkan ... "
Ajahn Chah berhenti sejenak ... dan berkata, " Masa depanmu tidak menentu. Jika kamu banyak berbuat baik dan ikhlas, masa depanmu pasti baik, dan sebaliknya."
Sambil tersenyum Ajahn Chah berjalan keluar ruangan. |
|