Penyembuhan penyakit melalui meditasi
Karya: Taman Budicipta
Pertanyaan:

Apakah ada kaitan antara kekuatan meditasi dengan penyembuhan penyakit?


Jawaban:


Menurut science, ada koneksi antar sistem saraf dengan sistem pertahanan tubuh.  Cabang baru dari science ini dikenal dengan sebutan "neuroimmunology" yang mempelajari hubungan dekat antar kedua sistem tubuh ini.  Ilmuwan (scientists) secara umum adalah orang-orang yang cukup skeptik dan tak menerima sesuatu hal tanpa adanya data yang mendukungnya. 

Dalam hal meditasi, seseorang melatih pikirannya untuk meraih ketenangan.  Beberapa penelitian awal telah menunjukan bahwa aktifitas otak dari yogi (orang yang melatih meditasi) berbeda dengan aktifitas otak dari orang yang tak melatih meditasi (artikel ini dipublish di journal yang cukup berbobot).  Walaupun demikian, penelitian tersebut masih dalam tahap awal dan masih bersifat "hand-waving."

Jadi secara singkat, perkembangan dari bidang science yang mempelajari hal ini masih di tahap awal dan belum mampu memberikan jawaban yang memadai. 

Dari penjelasan yang diberikan di Ti-pitaka, kita dapat mengetahui bahwa ada kalanya penyakit tertentu dapat disembuhkan dengan perenungan terhadap Dhamma (7 faktor pencerahan).  Tetapi juga disebutkan di sana bahwa ada kalanya Sang Buddha dirawat oleh dokter ketika misalnya kaki Beliau terlukai oleh batu tajam.  Dan sebagai seorang Buddhis, kita seharusnya mengetahui hal yang satu ini: semua makhluk (yang dilahirkan) tak terelak dari usia tua, penyakit, dan kematian.  Jadi dari penjelasan yang diberikan baik dari Ti-pitaka maupun dari hukum universal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa tak semua penyakit dapat disembuhkan dengan meditasi.  Jadi kalau ada seseorang yang menjamin semua penyakit dapat disembuhkan dengan metode meditasi tertentu, maka kita seharusnya berwaspada, apalagi kalau untuk mempelajari metode meditasi tersebut kita ditarik tarif yang tinggi.

Ingat, selagi kita masih memiliki badan jasmani ini maka kita tak akan terelak dari usia tua, penyakit, dan kematian.  Tetapi perlu disadari juga, pikiran yang tenang dan bahagia akan memberikan efek yang menenangkan kepada badan jasmani ini.