detikcom, Sabtu, 10/07/2004 16:09 WIB
25% Warga Ambon Golput
Kontributor: Hanafi Holle
detikcom - Ambon, Masyarakat Ambon yang menjadi golongan putih (golput) alias
tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden 5 Juli lalu ternyata cukup
tinggi. Panwaslu Kota Ambon membeberkan data bahwa golput di Ambon mencapai
25 persen.
"Dari hasil sementara, terlihat sekitar 25 persen masyarakat Ambon dari 188.036
calon pemilih tidak ikut memilih," kata Ketua Panwaslu Kota Ambon Yantje Tjiptabudi
kepada detikcom di ruang kerjanya di Ambon, Satu (10/7/2004).
Kurang adanya partisipasi masyarakat dalam mengikuti pemilu presiden, juga diakui
Ketua Panwaslu Provinsi Maluku Karel Riry. Menurut dia, ada beberapa parameter
penyebab masyarakat enggan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pertama, kurangnya sosialisasi pemilu oleh KPU. Kedua, masyarakat tidak mau lagi
menetukan pilihan, karena pasangan calon presiden-wakil presiden tidak sesuai
dengan kriteria mereka.
"Kita juga sementara mengumpulkan data dari enam kabupaten selain data dari Kota
Ambon. Yang jelas, dari data awal yang kami terima jika ditotalkan seluruhnya akan
berkisar antara 25 persen masyarakat Maluku yang tidak ikut pemilu," kata Karel.
Akibat kurangnya partisipasi masyarakat, Karel mempertanyakan kinerja KPU dalam
melakukan sosialisasi pemilu. Dia berjanji akan menyurati Komisi A DPRD Provinsi
Maluku untuk mempertanyakan sejauh mana penggunanaan dana sosialisasi oleh
KPU. "Hal ini perlu dipertanyakan karena jumlah golongan putih di Maluku cukup
besar," katanya.
Anggota KPU Kota Ambon Nus Kainama membantah kurangnya sosialisasi KPU
menjadi penyebab besarnya jumlah pemilih yang tidak ikut pemilu. "Kita sudah
melakukan sosialisasi secara lokal maupun nasional. Semua kembali pada
kesadaran masyarakat. Mungkin suasana pemilu legislatif dan pemilu presiden
berbeda sehingga kesadaran masyarakat juga berbeda. Ini yang harus dikaji,"
tandasnya. (asy)
© 2004 detikcom, All Rights Reserved.
|